Advertisement

Gelar Pameran Arsip, DPAD DIY Ajak Masyarakat Belajar dari Pengalaman Gempa Bumi 2006

Media Digital
Senin, 27 Mei 2024 - 16:57 WIB
Arief Junianto
Gelar Pameran Arsip, DPAD DIY Ajak Masyarakat Belajar dari Pengalaman Gempa Bumi 2006 Suasana pembukaan Pameran Arsip dan Trip Wisata Pameran Arsip bertajuk Napak Tilas 18 Tahun Gempa Jogja 27 Mei 2006 di Gedung Depo Arsip, DPAD DIY, Senin (27/5/2024). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani

Advertisement

BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar Pameran Arsip dan Trip Wisata Pameran Arsip bertajuk Napak Tilas 18 Tahun Gempa Jogja 27 Mei 2006 di Gedung Depo Arsip DPAD DIY, Senin (27/5/2024). Acara tersebut digelar untuk memperingati momen gempa Jogja 2006 sekaligus untuk mengedukasi masyarakat mengenai kebencanaan. 

Kepala DPAD DIY, Kurniawan menyampaikan masyarakat DIY yang tinggal di daerah yang rawan gempa perlu memahami mitigasi bencana tersebut.

Advertisement

Dia menuturkan gempa bumi yang terjadi pada 2006 dengan kekuatan 5,9 Skala Richter telah meluluhlantakkan bangunan, infrastruktur, hingga jaringan listrik dan telekomunikasi di seluruh wilayah Bantul dan sekitarnya. 

Bahkan dampak gempa bumi itu pun meluas hingga Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul, bahkan Klaten, dan Boyolali dengan total korban tewas antara 5.778 hingga 6.234 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengklasifikasikan total kerusakan akibat gempa tersebut dalam kategori ekstrem, karena lebih dari 800 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dengan kerugian finansial mencapai Rp29,1 triliun.

“Hari ini kita berada di sini bukan untuk mengenang dan meratapi apa yang sudah terjadi. Pameran ini adalah bagian dari upaya untuk mengambil pelajaran dan memitigasi, meskipun gempa dan bencana lain tentu tidak pernah kita inginkan terjadi lagi,” ujarnya. 

Dia berharap masyarakat dapat mengambil nilai-nilai positif dari peristiwa gempa 2006. Sehingga apabila terjadi gempa, masyarakat dapat lebih siap. Dia menuturkan pameran tersebut diselenggarakan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan bencana. 

Dia menuturkan DPAD DIY sebagai lembaga kearsipan daerah mempunyai fungsi dan tugas memberikan pelayanan arsip statis kepada masyarakat.

Menurutnya, DPAD DIY tidak sekedar menyimpan arsip, namun juga mengelola dan mengolahnya dengan baik agar khazanah arsip statis yang disimpan dapat dimanfaatkan oleh publik untuk berbagai keperluan. 

Dia menuturkan pengelolaan arsip selama ini telah dilakukan dengan efisien, efektif dan sistematis yang meliputi pengolahan, pelestarian, preservasi, pemanfaatan, dan akses layanan. “Dengan demikian maka terjamin keselamatan arsip statis sebagai memori kolektif bangsa dan bahan pertanggungjawaban bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” katanya. 

Dia menilai arsip sebagai serpihan-serpihan peristiwa dapat membantu mengembalikan ingatan dan merekonstruksi kejadian. Menurutnya arsip juga merupakan memori yang menjaga pengetahuan, sehingga tidak hilang seiring keterbatasan ingatan manusia. 

“Arsip-arsip terkait dengan gempa bumi 2006 yang dipamerkan ini merupakan sebagian kecil dari khasanah arsip gempa bumi sebagai hasil rekaman informasi sekaligus bukti historis dari peristiwa yang pernah terjadi,” katanya. 

BACA JUGA: Monumen Gempa Potrobayan, Mengenang 18 Tahun Gempa Bantul di Episentrumnya

Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis, DPAD DIY, Rakhmat Sutopo menyampaikan pameran kearsipan tersebut diselenggarakan untuk menyebarluaskan informasi kegempaan kepada masyarakat, dan meningkatkan akses publik terhadap khazanah arsip.

“Selain itu pameran ini diselenggarakan dengan tujuan mengedukasi masyarakat agar memahami mitigasi bencana mengingat DIY merupakan wilayah rawan gempa,” ujarnya. 

Dia menuturkan dalam pameran tersebut tim kerja pameran membuat konsep materi dalam tujuh kategori, yaitu informasi kegempaan, kerusakan, korban, pengungsian, bantuan, relawan dan Jogja Bangkit, dengan total arsip yang dicetak dan dipamerkan mencapai 33 unit.

Pameran arsip tersebut dirangkai dengan wisata arsip yang diikuti 25 orang ke Desa Wisata Rumah Teletubbies Domes di Sleman dan titik pusat gempa di Imogiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ribuan Mahasiswa Unhan Ditetapkan Jadi Komcad Matra Darat

News
| Kamis, 19 September 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement