Advertisement

Selama Kemarau, BPBD Sleman Sebut Belum Ada Warga Minta Bantuan Air Bersih

Newswire
Rabu, 18 September 2024 - 11:27 WIB
Ujang Hasanudin
Selama Kemarau, BPBD Sleman Sebut Belum Ada Warga Minta Bantuan Air Bersih Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan ditemui pada Senin (22/1/2024). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sleman menyebut selama musim kemarau hingga pertengahan September 2024 belum ada wilayah yang mengajukan bantuan distribusi air bersih.

"Hingga menjelang musim hujan tahun ini masih zero dropping bantuan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Rabu.

Advertisement

Ia menyebutkan wilayah yang sebelumnya hampir selalu mengalami kekeringan, yakni Kapanewon (Kecamatan) Prambanan, Gamping, sedangkan wilayah yang rawan terjadi kekeringan yakni Kapanewon Tempel dan Moyudan.

"Hingga saat ini wilayah-wilayah tersebut belum mengajukan permohonan bantuan air bersih. Hal ini dapat diartikan bahwa kebutuhan air bersih di wilayah tersebut masih mencukupi, baik untuk keperluan rumah tangga maupun ternak," katanya.

Ia mengatakan, untuk wilayah yang paling sering dilanda kekeringan yakni Prambanan dan Gamping, sekarang sudah aman. Dua wilayah ini sudah bebas dari ancaman bencana kekeringan karena sudah mendapat pasokan air dan bisa memenuhi kebutuhan bagi warga.

"Kapanewon Prambanan mendapat pasokan air dari sumber air di perbatasan Kapanewon Berbah dan Kalasan. Di sana telah dibangun Intalasi Pengelolaan Air Minum Pandekan untuk keperluan air warga," katanya.

BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Garut Jawa Barat, Terasa hingga Bandung

Sementara, kata dia, di Kapanewon Gamping warga telah menjadi pelanggan PDAM sehingga tidak lagi mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran distribusi air bersih bagi masyarakat yang kesulitan air bersih.

"Anggaran senilai Rp15 juta untuk distribusi air bersih lebih kurang 40 tangki. Anggaran ini pada dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Kalau nanti kurang, ada anggaran biaya tambahan (ABT). Tetapi harapannya tahun ini tidak ada penyaluran air bersih. Jadi mudah-mudahan, anggarannya tidak digunakan, karena anggaran itu hanya untuk antisipasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! DPR Sahkan RUU Kementerian Negara jadi Undang-undang

News
| Kamis, 19 September 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan

Wisata
| Selasa, 17 September 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement