Gelar Refleksi 18 Tahun Gempa Bumi, Pemkab Bantul Ingatkan Lagi Potensi Bencana
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul menggelar Refleksi 18 Tahun Gempa Bumi Tahun 2006 di Aula Kompleks Pemda II Manding, Bantul, Senin (27/5/2024) pagi.
Melalui refleksi tersebut, Pemkab Bantul terus mengingatkan ihwal kejadian gempa bumi pada 27 Mei 2006 silam yang telah memakan korban jiwa mencapai lebih dari 5.000 orang.
Advertisement
Selain itu, melalui refleksi tersebut, Pemkab Bantul juga mengingatkan mengenai potensi gempa di Kabupaten Bantul, dan kesiapsiagaan menghadapi gempa.
"Acara ini adalah untuk mengingatkan kita semua. Selain itu, lewat kegiatan ini kita juga diingatkan tentang apa yang sudah kita lakukan selama ini kerjakan. Memang mungkin masih ada yang kurang, tetapi kita terus berbenah," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bantul, Fenty Yusdayati, di sela-sela kegiatan refleksi, Senin (27/5/2024).
Oleh karena itu, pihaknya mengundang Sarwidi, salah satu pegiat penanggulangan bencana.
Diharapkan, kata Fenty, kehadiran Sarwidi akan membuat masyarakat sadar dan ingat jika Bantul adalah salah satu daerah rawan bencana. "Sehingga ke depan, jika ada bencana kita semua sudah siap," paparnya.
Menurut Fenty, sejumlah kebijakan, juga telah dilakukan oleh Pemkab Bantul terkait dengan antisipasi kebencanaan. Selain menggelar sosialisasi kebencanaan sampai tingkat sekolah dasar, Pemkab juga memiliki aturan terkait pendirian bangunan. Di mana, bangunan yang ada harus dibikin tahan gempa dan ada jalur evakuasi.
"Semua ada di peraturan bupati. Ada juga kita siapkan posko untuk mempercepat penanganan bencana. Untuk itu kegiatan ini diharapkan bisa mengingatkan semua untuk selalu waspada," ucapnya.
BACA JUGA:Â Peringati 18 Tahun Gempa, Pemkab Bantul Gelar Refleksi Gempa
Sementara, Sekretaris Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Ribut Bimo Haryo Tejo menyampaikan, pemahaman dan wawasan mengenai potensi gempa di Bumi Projotamansari terus dilakukan. Utamanya dalam kesiapsiagaan menghadapi gempa.
"Salah satunya adalah kegiatan refleksi gempa hari ini. Kami juga melakukan uji coba early warning system (EWS) Tsunami di seluruh pantai selatan pada hari ini," jelas Bimo.
Hasilnya, dari 29 EWS tsunami yang diuji coba, kata Bimo, ada 28 yang aktif dan satu tidak aktif. EWS yang tidak aktif tersebut adalah EWS di kapanewon Sanden dan sedang dalam perbaikan. "Kami sendiri, sejauh ini terus melakukan perawatan EWS dan memastikan EWS aktif," papar Bimo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement