Advertisement

Hanya Dua Sekolah Berpredikat Adiwiyata Mandiri di Gunungkidul

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 04 Juli 2024 - 16:37 WIB
Sunartono
Hanya Dua Sekolah Berpredikat Adiwiyata Mandiri di Gunungkidul Foto ilustrasi siswa SMA / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan ada baru ada dua sekolah menyandang predikat adiwiyata mandiri yaitu Sekolah Dasar (SD) Negeri Rejosari 3, Kapanewon Semin, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Wonosari, Gunungkidul.

Kepala Disdik Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan total jumlah sekolah berpredikat adiwiyata ada 38 sekolah dengan rincian 22 sekolah jenjang SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan enam belas sekolah jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Advertisement

BACA JUGA : Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bantul Gelar Pembuatan Eco Enzyme Massal

Dari jenjang SD dan MI, ada empat sekolah berpredikat adiwiyata nasional, tujuh adiwiyata provinsi, sepuluh adiwiyata kabupaten, dan satu sekolah berpredikat adiwiyata mandiri.

Kemudian di jenjang SMP dan MTs, ada sepuluh sekolah berpredikat adiwiyata kabupaten, tiga adiwiyata provinsi, dan tiga adiwiyata nasional.

Kepala DLH Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono mengatakan jawatannya hanya menjadi fasilitator bagi sekolah yang ingin meraih predikat adiwiyata di setiap tingkatannya. Kata dia, sekolah berpredikat adiwiyata tergolong sedikit apabila melihat jumlah sekolah keseluruhan.

“Kami pengennya sekolah-sekolah di Gunungkidul bisa terlibat dalam gerakan sekolah berwawasan lingkungan,” kata Hary dihubungi, Kamis (4/7).

Hary menambahkan hakikat pengelolaan masyarakat harus menyasar kepada semua elemen masyarakat. Elemen ini terbentuk dari komunitas-komunitas salah satunya di dunia pendidikan.

Adiwiyata memiliki empat tingkatan yaitu tingkat kabupaten, tingkat provinsi, nasional dan mandiri. Jika sekolah berpredikat mandiri, sekokah tersebut harus dapat menjadi mentor bagi sekolah lain.

“Ada kebanggaan sekolah adiwiyata. Predikat ini diharapkan membangun karakter budaya anak dan warga sekolah dalam rangka mewujudkan pemahaman kaidah-kaidah lingkungan,” katanya.

Sekretaris Himpunan Pegiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) Gunungkidul, Iswardani Tri Harjanti mengatakan jumlah sekolah adiwiyata jenjang SMA/ sekolah menengah kejuruan (SMK) di Gunungkidul tidak banyak.

Menurut Harjanti, predikat ini bukan penyematan formalitas, namun sekolah perlu mengupayakan budaya peduli lingkungan dalam aktivitas di lingkungan sekolah.

BACA JUGA : Dikpora DIY Nilai Pengelolaan Sampah di Tingkat Sekolah Sudah Maksimal

“Ada pembiasaan-pembiasaan di lingkungan sekolah untuk sekolah berstatus adiwiyata. Variasi program kegiatan dan jumlahnya juga bergantung pada jenjang adiwiyata,” kata Harjanti.

Menurut catatan Disdik Gunungkidul, ada sepuluh sekolah jenjang SMA/SMK berstatus adiwiyata dengan rincian lima sekolah adiwiyata kabupaten, satu adiwiyata provinsi, tiga adiwiyata nasional, dan satu adiwiyata mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Asusila Hasyim Asy'ari, Komisioner KPU Harus Instropeksi

News
| Minggu, 07 Juli 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement