Advertisement
Woro-woro! Saluran Irigasi Selokan Van Der Wijck di Tempel Sleman Bakal Dimatikan Selama Sebulan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) berencanakan mematikan sementara saluran irigasi di Selokan Van Der Wijck. Kebijakan ini diterapkan untuk pemeliharan rutin terhadap saluran irigasi agar tetap berfungsi optimal.
Ahli Madya Bidang Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air, BBWSSO, Vicky Ariyanti mengatakan, rencana pemeliharaan Selokan Van Der Wijck dilaksanakan Oktober mendatang. Hal ini berdampak terhadap operasional selokan karena akan diberhentikan sementara selama satu bulan.
Advertisement
BACA JUGA: KPK Geledah Kompleks Balai Kota, Termasuk Ruang Wakil Wali Kota Semarang
“Selama tidak beroperasi akan dipergunakan untuk pemeliharaan rutin,” kata Vicky kepada wartawan, Rabu (17/7/2024).
Menurut dia, pemeliharaan dilakukan sebagai bagian untuk optimalisasi operasional dari selokan. Kebijakan ini juga telah disosialisasikan ke Masyarakat.
“Kalau untuk pemeliharaan Selokan Mataram masih butuh koordinasi. Rencananya akhir Juli ini ada pembahasan untuk kepastian waktu pemeliharaannya,” katanya.
Keberadaan Selokan Mataram dan Van Der Wick merupakan saluran irigasi bagi warga Sleman. operasional sangat membantu warga di sektor pertanian sehingga lahan yang dimiliki dapat terkelola dengan baik.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, sudah mendapatkan informasi berkaitan dengan rencana pemeliharaan terhadap Selokan Van Der Wick di Oktober mendatang. Recananya saluran irigasi akan dimatikan selama satu bulan untuk perbaikan rutin.
“Sudah ada jadwalnya. Tapi, untuk Selokan Mataram belum ada kepastian,” katanya.
BACA JUGA: Promosikan Aerotropolis, Investasi Triwulan 1 Kulonprogo Baru Mencapai Rp34,5 Miliar
Dia berharap upaya pemeliharaan tidak berdampak signifikan terhadap kebutuhan air bagi Masyarakat yang tinggal di sekitar aliran selokan. Pasalnya, di 2023 lalu juga ada perbaikan skala besar terhadap dua selokan yang berdampak terhadap Masyarakat.
“Mudah-mudahan yang tahun ini bisa terkondisikan sehingga dampaknya tidak separah tahun lalu,” katanya.
Untuk kemarau di tahun ini, Bambang terus melakukan monitoring. Hingga saat sekarang kondisi masih terkendali dikarenakan belum ada permintaan air bersih di Masyarakat.
Kendati demikian, ia mengakui sudah membuat antisipasi dengan mengalokasikan anggaran sebankay 163 tangki yang siap didistribusikan ke Masyarakat. “Pagunya sudah disiapkan dan nantinya dipergunakan untuk droping air bersih bagi warga yang kesulitan air bersih,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ditunjuk Jadi Menpora, Erick Thohir: Kita Harus Lakukan Terobosan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement