Advertisement
Menteri Sandiaga Apresiasi Penggunaan 14 Aplikasi Online untuk Transaksi di Ponpes Assalafiyah Mlangi 2
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi 2, yang berada di Dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Jumat (19/7/2024) malam. Kunjungan itu merupakan rangkaian program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024. Dalam kesempatan itu Sandiaga mengapresiasi Ponpes Mlangi 2 yang sudah menggunakan belasan aplikasi online untuk transaksi.
Adapun pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia yang digulirkan Kemenparekraf pada 2024 ini telah memasuki tahun keempat dengan menyasar 10 kota, terdiri atas Gresik, Padang Panjang, Banyuwangi, Wajo, Pekanbaru, Lombok Barat, Balikpapan, Sukabumi, Gorontalo serta Jogja yang berada di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Terpadu.
Advertisement
BACA JUGA : Sandiaga Uno Dukung Imigrasi Menindak Tegas Wisatawan Pelanggar Hukum
"Kami mencgucapkan terima kasih kepada para kiai di Pondok Assalafiyah Mlangi 2. Ini bukan yang pertama kali saya kunjungan ke sini. Dan saya melihat banyak sekali perkembangan digitalisasi, terutama dari segi transaksi dan layanan pesantren dengan 14 aplikasi," kata Sandiaga Jumat malam.
Ia mengapresiasi penggunaan plaform tersebut yang telah mencakup transaksi mencapai Rp1,9 miliar. Sandiaga mendorong agar pesantren terus melakukan digitalisasi sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru melalui berbagai inovasinya.
"Saya kesini sekalian sowan kiai, tetapi saya ingin meninggalkan program yang bermanfaat untuk pesantren bahwa santri digitali preneur sudah tahun keempat sudah mencetak banyak santri menciptkan lapangan kerja. Semoga Menparekaf baru nantinya bisa melanjutkannya," ucapnya.
Santri Digitalpreneur Indonesia menjaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari. Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, mereka ditantng untuk menghasilkan 1 konten. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.
Direktur Pendidikan Ponpes Assalafiyah Mlangi 2 Sleman KH. Irwan Masduki mengapresiasi program Santri Digitalpreneur Indonesia yang digulirkan Kemenparekraf. Program itu sejalan dengan Ponpesnya yang selama enam tahun terakhir sedang mengupayakan ke arah digitalisasi dan inovasi . Saat ini memang sudah menggunakan 14 aplikasi untuk layanan di pesantren.
Salah satunya membuka pelayanan Digital Laundry Santri dengan melibatkan ibu-ibu kampung sekitar Ponpes. Kemudian membuat aplikasi retail yang banyak sekali masyarakat menjadi kontributor dan distributor. "Dulu santri dicap gaptek, tetapi sekarang sudah bisa berkontribusi terkait ekonomi kreatif berbasis digital yang memberikan manfaat ke masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA : Ribuan Orang Demo Tolak Konser Coldplay, Minta Sandiaga Uno dan Mahfud Md Bertobat
Saat ini sedang mengembangkan aplikasi cuntuk mengelola sampah warga. Artinya melalui pengelolaan sampah dengan fasilitasi digital sehingga mendapatkan keuntungan. "Sudah ada 14 aplikasi yang dibikin untuk memanajamen pesantren dan sudah ada 36 pesantren lain yang kita remote dari As Salafiyah Mlangi ini untuk aplikasi digitalnya. Harapan kami ke depan pesantren akan menjadi lembaga yang maju berkat digitalisasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement