Advertisement
Insiden Helikopter Wisata Terjatuh di Bali, Ini Tanggapan Menparekraf Sandiaga Uno
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno  merespons insiden helikopter wisata yang terjatuh di daerah Pantai Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, Jumat (19/7/2024).
Helikopter dengan tipe textron bell 505 dengan seri 65044 yang dibuat sekaligus didesain oleh Bell Helicopter itu dilaporkan jatuh akibat lilitan benang layangan pada baling-balingnya. Lima penumpang termasuk pilot selamat dan telah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Advertisement
Sandiaga mengaku prihatin dengan kejadian itu, tapi juga sekaligus sedikit lega lantaran tidak adanya korban jiwa. Ia menyebut peristiwa itu harus ditindaklanjuti serius dengan investigasi yang komprehensif, sehingga penyebab dan langkah perbaikan bisa dipersiapkan.
"Peristiwa ini tentunya harus ditindaklanjuti dan diinvestigasi. Jangan saling menyalahkan, kami tunggu hasil investigasinya dan setelah itu melakukan langkah perbaikan," katanya seusai mengisi agenda workshop peningkatan inovasi dan kewirausahaan kabupaten/kota kreatif di Kota Jogja, Sabtu (20/7/2024).
Sandiaga menyatakan, layanan helikopter itu merupakan salah satu atraksi wisata di Bali. Pengunjung ditawarkan untuk melihat panorama alam Pulau Dewata secara lebih dekat dari atas ketinggian melalui helikopter.
"Saya pernah ditawarkan juga dan hampir dijadwalkan untuk mencoba. Helikopter itu sepertinya sudah melewati proses sertifikasi dan laik terbang, tentunya juga dikomandoi tim yang mumpuni," ujarnya.
BACA JUGA: Pilihkan Anak-Anak Cemilan Sehat, Cek Panduan Ini
Menurutnya, pemerintah masih akan memastikan status dan kondisi warga negara asing (WNA) yang dilaporkan menjadi penumpang dari helikopter tersebut. Petugas akan mengecek apakah wisatawan itu memang tengah berlibur atau datang untuk keperluan lain.
"WNA itu nanti akan kami pastikan bahwa dia pakai visa wisatawan untuk datang ke Bali atau seperti apa," ungkapnya.
Namun demikian, Sandiaga memastikan pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari hasil investigasi atas peristiwa itu dari petugas yang berwenang. Itu akan digunakan pihaknya untuk menyusun langkah antisipasi dan prioritas keamanan pada atraksi wisata ketinggian.
"Semoga nanti hasilnya bisa memberikan input agar penyelenggara wisata yang pakai helikopter atau fasilitas lain dengan menawarkan atraksi ketinggian bisa mengambil langkah koreksi ke depan," imbuhnya.
Sandiaga juga memastikan bahwa wisata di Indonesia aman bagi para pengunjung meskipun adanya insiden itu. "Saya pastikan bahwa wisata Indonesia itu aman, nyaman dan aspek keamanan, keselamatan adalah prioritas dari penyelenggara wisata yang tidak bisa ditawar lagi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Warisan Budaya Kabupaten Blora Jadi Kekayaan Intelektual Komunal, Ini Daftarnya
- Angkat Seni dan Budaya, Festival Candi Kembar Klaten Dimeriahkan Kirab Gunungan
- Diduga Korsleting, Mobil Sarat Penumpang Hangus Terbakar di Tol Boyolali
- Seru Banget! Bupati Blora Arief Rohman Menari Tayub Bareng 3.000 Penari
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Gempa Megatrust Tidak Berdampak ke Bantul
- Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
- Polres Bantul Ajak Warga Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
- Sleman Belum Punya Warisan Budaya di Bidang Kuliner
- Buka Acara Puncak Lomba Batik Sawit Nasional 2024, PJ Wali Kota Yogyakarta: Batik Sawit Luar Biasa dan Siap Mendunia
Advertisement
Advertisement