Luasan Gumuk Pasir Barchan Tinggal 17 Hektare, Dispar Bantul Sebut Pertanian Jadi Biangnya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul membenarkan bahwa luasan gumuk pasir barchan di kawasan pesisir selatan Bantul terus menyusut. Berdasarkan catatan mereka, saat ini luasan gumuk pasir hanya tersisa 17 hektare.
Kepala Dispar Bantul, Saryadi mengatakan salah satu penyebab terhentinya pertumbuhan gumuk pasir barchan adalah kesalahan kebijakan yang dilakukan pada masa lalu.
Advertisement
Sekitar 30 tahun lalu, kata Saryadi, ada kebijakan untuk mengatasi pergerakan pasir ke tanah milik warga, dengan melakukan reboisasi atau penghijauan. Alhasil, saat ini gumuk pasir barchan tertutup vegetasi dari program reboisasi.
"Kebijakan ini sebenarnya dulu tidak ada salahnya. Karena pasir gumuk barchan itu kan terus bergerak pada 30-40 tahun lalu ke arah utara. Nah, pergerakan gumuk pasir itu menutup lahan-lahan pertanian milik warga. Lalu reboisasi itu berhasil dan membuat pergerakan pasir yang menutup sawah berhenti," katanya, Selasa (23/7/2024).
Atas kondisi tersebut, diakui Saryadi, maka pertumbuhan dan pergerakan dari pasir gumuk barchan terhenti. Begitu juga angin yang menerbangkan pasir gumuk barchan tidak bisa bergerak.
BACA JUGA: Gumuk Pasir di Parangtritis Diusulkan Jadi Geopark Nasional
Sebelumnya diberitakan, gumuk Pasir yang ada di kawasan Pantai Parangtritis yang merupakan salah satu Geopark Jogja bakal dinilai oleh tim nasional. Penilaian dilakukan untuk ditingkatkan statusnya menjadi Geopark Nasional.
Selama ini Pemda DIY, Pemkab Bantul, dan beberapa stakeholder terkait lainnya telah menyusun rencana restorasi Gumuk Pasir. Rencana restorasi tersebut digagas untuk mengembalikan fungsi ekologis Gumuk Pasir.
Dia menuturkan, rencana penataan tersebut masih terus dibahas. Dispar sementara tidak akan mengubah apapun yang ada di sana. "Sementara ini kami status quo dalam pengelolaan Gumuk Pasir. Kami tidak akan melakukan sentuhan, sampai menunggu keputusan [rencana restorasi Gumuk Pasir dari beberapa stakeholder terkait]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
- Terdampak Bencana Hidrometeorologi, TPS di Bantul Boleh Pindah Saat Hari Coblosan
- Proyek Taman Jalan Affandi Ditargetkan Rampung Awal Desember, Ini Jenis Pohon yang Ditanam
- Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025
- Kalah dari PSBS, Pelatih PSS Akui Materi Latihan 3 Pekan Terakhir Tak Jalan di Lapangan
Advertisement
Advertisement