Advertisement
Bencana Kekeringan Ancam 7 Kecamatan di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menilai saat ini belum ada wilayah yang mengalami kekeringan di Bantul. Meski demikian, BPBD Bantul telah memetakan tujuh wilayah yang berpotensi rawan mengalami kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul, Antoni Hutagaol menjelaskan ada tujuh kapanewon atau kecamatan yang berpotensi rawan kekeringan dipetakan berdasarkan wilayah yang memerlukan penyaluran air bersih pada awal 2024. Tujuh kapanewon atau kecamatan Sedayu, Kasihan, Pleret, Pajangan, Pundong, Imogiri dan Dlingo.
Advertisement
BACA JUGA : BPBD DIY Siapkan Bantuan Air Bersih Menghadapi Bencana Kekeringan
"Kondisi masih aman [tidak ada wilayah mengalami kekeringan]," ujarnya, Kamis (25/7/2024).
Pada awal tahun 2024 ada tujuh kapanewon atau keamatan terdampak kekeringan dengan 4.382 orang terdampak kekeringan di Bantul. Sementara tahun 2023 ada 11 kapanewon atau kecamatan terdampak dengan 46.552 orang terdampak kekeringan.
Pada 2024, dari perkiraan BMKG diperkirakan kekeringan terjadi pada Juni-Agustus 2024. Sementara menurutnya pada September dasarian pertama diperkirakan sudah mulai hujan.
Ia berharap kondisi kekeringan di Bantul tidak separah tahun lalu. Hal itu menurutnya lantaran BMKG memperkirakan tahun 2024 terjadi musim kemarau basah. "Diprediksi musim kemarau basah, masih ada hujan. Semoga kekeringan tahun ini tidak separah tahun lalu," ujarnya.
BPBD Bantul telah mendapatkan permintaan penyaluran air bersih di tiga lokasi di Dlingo dan Pajangan. Meski begitu, permintaan tersebut terjadi bukan karena wilayah tersebut mengalami kekeringan, namun lantaran pompa air di sana mati, sehingga air bersih tidak dapat diakses.
Terkait ancaman kekeringan itu, pihaknya telah menyiapkan air bersih untuk mengantisipasi kekeringan di Bantul. Selain dari BPBD Bantul, menurutnya ada pula bantuan air bersih dari Dinas Sosial (Dinsos) Tagana Bantul, PMI Bantul dan Corporate Social Responsibility (CSR).
BACA JUGA : Siaga Bencana Kekeringan di Gunungkidul Ditetapkan hingga 31 Agustus 2024
Di beberapa wilayah yang rawan kekeringan juga telah ada sumur bor. Sehingga diharapkan sumur bor tersebut dapat mempermudah masyarakat setempat memperoleh air bersih saat musim kemarau.
Luruh Selopamioro, Sugeng memastikan saat ini wilayahnya belum mengalami kekeringan. "Sementara masih [air bersih]. Biasanya [kekeringan di Selopamioro] awal September, namun kondisional," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sidang Kasus Korupsi Timah, Sandra Dewi Siap Hadir sebagai Saksi
Advertisement
Bikin Seru Staycation Anda di Oktofest Super Sale Hotel Grand Rohan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY: Pemkot Bisa Kelola Sendiri Sampah WJNC
- Soal Catatan Dua Periode Pemerintahan Jokowi, Ketua PBNU : Banyak Hasilnya
- Polisi Terima 12 Kasus Kehilangan Barang di Area WJNC #9, dari Dompet hingga Ponsel
- Kejar Target Luas Tanam, Ini yang Dilakukan DKPP Bantul
- Dua Orang Warga Jogja Dipulangkan dari Lebanon
Advertisement
Advertisement