Advertisement

Pemda DIY Manfaatkan Ajang EATOF Mempromosikan Sektor Pariwisata

Yosef Leon
Kamis, 01 Agustus 2024 - 04:37 WIB
Ujang Hasanudin
Pemda DIY Manfaatkan Ajang EATOF Mempromosikan Sektor Pariwisata Gumuk pasir di Pantai Parangtritis. - IST/Humas Pemkab Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pemda DIY menggencarkan promosi sektor pariwisata di wilayahnya dengan mengikuti agenda Governors Conference, The 18th EATOF (East Asia Inter-Regional Tourism Federation) General Assembly 2024 di Provinsi Tuv Mongolia, pada 26-28 Juli 2024 lalu.

EATOF merupakan platform kerja sama pariwisata internasional yang dibentuk pada tahun 2000 oleh 9 sembilan provinsi di Asia Timur. Saat ini, EATOF merupakan satu-satunya lembaga pariwisata provinsi-provinsi di Asia Timur.

Advertisement

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan, pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi fokus Pemda DIY dalam rangka mengembangkan sektor pariwisata.  

“Pariwisata yang berkualitas adalah fokus yang utama. Kami menawarkan pengalaman yang memperkaya, mendidik, dan transformatif. Investasi kami dalam infrastruktur, pelatihan, dan keterlibatan masyarakat bertujuan untuk memastikan standar layanan dan keberlanjutan yang tinggi,” katanya belum lama ini. 

Wagub menyampaikan, pariwisata, budaya dan pendidikan menjadi tiga pilar penting yang fokus menjadi perhatian. Ketiga pilar ini sangat penting untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Batik, Keris, Candi Prambanan, Sumbu Filosofis dan situs-situs yang terdaftar di UNESCO merupakan potensi besar pariwisata. 

"Keseluruhan potensi pariwisata tersebut merupakan ekspresi hidup dari budaya dan sejarah Jogja. Pariwisata tersebut mampu menarik pengunjung dari seluruh dunia," jelasnya. 

BACA JUGA: Dinas Pariwisata Jogja Menggali Potensi dan Inovasi 25 Kampung Wisata

Selain potensi yang dimiliki, pemanfaatan teknologi juga dilakukan untuk meningkatkan pengalaman wisata. Pemda DIY, kata dia juga terus berupaya mendorong inovasi dan kreativitas, mengeksplorasi ekowisata, festival budaya, dan program pendidikan untuk tetap kompetitif. 

“Inklusivitas sangatlah penting. Kami memastikan sektor pariwisata dapat memberi manfaat bagi semua segmen masyarakat, memberdayakan komunitas lokal dan memastikan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas,” ujarnya. 

Pihaknya mengaku siap menantikan kolaborasi berkelanjutan dengan semua negara yang tergabung dalam EATOF untuk menyukseskan forum tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi pelestarian warisan, penawaran pengalaman berkualitas, merangkul inovasi digital, mendorong kreativitas, dan memastikan inklusivitas.

Diselenggarakan selama tiga hari, The 18th EATOF General Assembly 2024 memiliki beberapa rangkaian acara meeting yaitu, simposium yang diikuti oleh akademisi dari anggota EATOF, Bilateral talk antara Pemda DIY dengan Provinsi Gangwon, Tuv, Sebu, Totori, dan Sarawak.

Pada hari kedua, Wakil Gubernur DIY beserta seluruh gubernur anggota EATOF, melaksanakan Governors Networking dan Governors Conference. Sementara Kepala Dinas Pariwisata DIY dan para petinggi pariwisata anggota EATOF, mengikuti Standing Commite Meeting.

Pada hari ketiga, 28 Juli 2024, sebagai penutup acara, semua peserta The 18th EATOF General Assembly 2024 diajak untuk menyaksikan Nadaam Festival. Festival tradisional Mongolia yang mempertunjukkan keahlian berkuda, memanah dan gulat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Pengakuan Kaesang Saat Pergi ke AS dengan Private Jet

News
| Selasa, 17 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement