Advertisement

Promo November

Potensi Ancaman Megathrust di Selat Sunda, Ini Komentar BPBD DIY

Yosef Leon
Selasa, 13 Agustus 2024 - 16:17 WIB
Maya Herawati
Potensi Ancaman Megathrust di Selat Sunda, Ini Komentar BPBD DIY Foti ilustrasi seismograf gempa bumi / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) DIY mengklaim senantiasa siaga untuk menghadapi ancaman potensi gempa megathrust yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai peringatan dini.

Dalam peringatan dini itu BMKG menyebutkan soal kekhawatiran terkait seismic gap di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut dengan gempa hingga magnitude 8 lebih.

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, peringatan dini soal ancaman gempa megathrust yang dikeluarkan oleh BMKG itu berada di Selat Sunda.

Hanya saja Noviar mengakui bahwa jika gempa itu terjadi dampaknya bisa dirasakan di Pula Jawa secara keseluruhan. Maka penguatan kapasitas mitigasi bencana terhadap masyarakat dan elemen lainnya disebut terus digencarkan.

BACA JUGA: Ternyata Ini Penyebab Suhu Udara Dingin di Jawa Sisi Selatan Termasuk DIY

"Karena yang namanya gempa atau megathrus itu kan bencana yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, sehingga yang bisa dilakukan adalah melakukan kesiapsiagaan masyarakat supaya meminimalkan terjadinya korban," ujarnya, Selasa (13/8/2024).

Menurut Noviar, selama ini BPBD DIY bekerja sama dengan berbagai pihak sudah melakukan penguatan mitigasi bencana termasuk menghadapi ancaman gempa bumi khususnya kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.

Mereka dilatih untuk memitigasi, pemasangan tanda evakuasi ketika ada gempa atau tsunami serta membekali para kelompok rentan seperti lansia, difabel, dan wanita ibu hamil menyusui.

"Kami juga sudah membangun kalurahan tangguh bencana, ini mereka disiapkan ketika terjadi bencana maka semua satgas melalui forum FRB di tingkat kalurahan sudah langsung bisa bergerak," ungkapnya.

Di sisi lain, setiap 27 April masyarakat di kawasan pesisir juga rutin melaksanakan simulasi bencana agar persiapan ketika gempa atau tsunami terjadi masyarakat sudah semakin matang.

Hanya saja Noviar mengakui bahwasanya belum ada bangunan yang tahan gempa di wilayah setempat untuk mengantisipasi bencana itu. Satu-satunya bangunan tahan gempa hanya dimiliki Kantor BPBD DIY.

"Karena biayanya juga mahal, tapi yang kami gencarkan terus adalah penguatan masyarakat, penguatan aparatur, penguatan stakeholder ketika terjadi gempa," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement