Advertisement

Terdampak Tol Jogja-Bawen, Relokasi dan Peninggian Makam Druju Mulai Dilakukan

Catur Dwi Janati
Selasa, 13 Agustus 2024 - 18:17 WIB
Ujang Hasanudin
Terdampak Tol Jogja-Bawen, Relokasi dan Peninggian Makam Druju Mulai Dilakukan Suasana relokasi dan peninggian Makam Druju, Padukuhan Druju, Margodadi, Seyegan yang terdampak proyek Tol Jogja-Bawen pada Selasa (13/8/2024). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN -- Aktivitas relokasi makam terdampak Tol Jogja-Bawen mulai dilakukan di Druju, Padukuhan Druju, Margodadi, Seyegan. Tidak terdampak seluruhnya, makam-makam yang terkena proyek pembangunan tol dipindah masih dalam satu area kompleks makam yang sebelumnya.

Ketua RT 01 Druju, Wahono menjelaskan dari satu kompleks makam besar hanya sepertiga makam yang terdampak pembangunan Tol Jogja-Bawen. Total ada sekitar 15 kuburan yang akan direlokasi. "Kira-kira 15-an makam," kata Wahono ditemui di rumahnya pada Selasa (13/8/2024).

Advertisement

Lantaran hanya terkena sebagian, kuburan yang terdampak tol dipindah masih dalam kompleks yang sama. Jika semula kuburan ada di sisi selatan, karena terdampak tol pakuburan tersebut dipindah ke sisi utara. 

"Sudah [dipindahkan di utara] di dalam pagar, masih ada ruang [di dalam makam]," ujarnya. 

Dari pantauan di lokasi, pilar-pilar penyangga Tol Jogja-Bawen memang nampak jelas terlihat di sisi selatan makam. Sejumlah alat berat pun juga terlihat dari areal makam. 

Dalam mekanisme pemindahannya, makam yang terdampak tol dipindah di sisi utara dengan posisi yang lebih tinggi. Wahono menjelaskan peninggian makam ini dilakukan untuk semua pakuburan di dalam kompleks makam warga. Pasalnya saat penggalian makam kerap ditemukan sumber mata air. Hal ini sudah terjadi sejak lama jauh sebelum proyek tol dibangun di sekitar makam. 

BACA JUGA: Hasil Penilaian Pengadaan Lahan Tol Jogja-Solo-YIA di Balecatur Diekspos Pekan Depan

Karenanya, berbarengan dengan relokasi makam ini tanah pakuburan yang lain juga ikut ditinggikan menggunakan batako. Makam yang semula sejajar dengan tanah kini lebih tinggi satu meter dari jalan. Peninggian makam juga dilakukan kepada pakuburan yang direlokasi. 

"Itu yang ada batu nisannya diberi batako ditinggikan lalu ditambahi tanah-tanah itu," jelasnya.

Tanah di sepertiga makam terdampak akan digali untuk meninggikan makam. Sementara bekas galian yang ditinggalkan kata Wahono akan diurug oleh tol dengan material timbunan. "Digali dinaikkan ke utara, nanti dari tol diisi lagi," tandasnya. 

Wahono mengatakan bila relokasi makam terdampak tol telah atas seizin keluarga mendiang. Asal dalam relokasinya tetap dilakukan dengan layak dan baik.

Ditegaskan Wahono bila relokasi dan peninggian makam ini bekerja sama dengan Tol Jogja-Bawen. "Itu bekerja sama dengan Tol Jogja-Bawen," ungkapnya. 

Aktivitas relokasi dan peninggian makam baru dimulai Minggu (11/8/2024) lalu. Wahono menyebut kegiatan ini akan rampung dalam lima hari sejak dilaksanakan pekan lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sindikat Jual Beli Bayi Terjadi di Yayasan Anak Bali, Polda Lakukan Penyelidikan

News
| Sabtu, 21 September 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan

Wisata
| Kamis, 19 September 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement