Merti Golong-Gilig sebagai Wujud Rasa Syukur
Advertisement
Harianjogja.com, MERGANGSAN—Kampung Dipowinatan menggelar kegiatan budaya Merti Golong Gilig, Minggu (18/8/2024) sore. Golong gilig adalah padunya kehendak dan niat dalam karya, cipta dan karsa untuk menuju satu tujuan yang sama.
Merti Golong Gilig Kampung Dipowinatan diawali dengan kirab pasukan Bregodo dan gunungan berisi camilan. Setelah golong gilig dilakukan prosesi berikutnya adalah mengikat sapu lidi dan penancapan bendera. Lalu dilakukan doa bersama. Gunungan yang berisi lemper dan bakpao juga dirayah oleh masyarakat.
Advertisement
Ketua Panitia Merti Golong Gilig Dipowinatan Mahadeva Wahyu Sugianto menyampaikan Merti Golong Gilig menjadi fragmen bergabungnya dua kampung, yaitu Kintelan dan Numbal Anyer menjadi satu Kampung Dipowinatan.
Nama Dipowinatan dipilih karena di tempat itu ada Ndalem Dipowinoto yang merupakan Pangeran dari Kraton Ngayogyakarta. Setelah dua kampung itu bergabung tercipta kehidupan masyarakat yang tenteram, rukun, makmur, dan sejahtera.
“Warga berbagi dengan pesta rakyat dan berbagai makanan untuk wujud syukur masyarakat bareng-bareng. Harapannya, kami terus mendapatkan dukungan dari pemerintah. Sehingga guyub rukun warga kami terjaga dan kesejahteraan warga kami terkatrol menjadi lebih baik,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto turut mengapresiasi lestarinya upacara tradisional Merti Golong Gilig di Kampung Dipowinatan. Menurutnya, kegiatan itu menjadi simbol pemersatu masyarakat Kampung Dipowinatan sekaligus pesta rakyat sebagai wujud syukur.
"Merti Golong Gilig bagian dari melestarikan budaya yang selama ini rutin diadakan masyarakat Kampung Dipowinatan," katanya.
Merti Golong Gilig Kampung Dipowinatan terhitung sudah rutin diadakan selama 15 tahun. Sugeng menegaskan pelestarian budaya wajib dilakukan. Ini untuk memberikan pemahaman kepada generasi penerus. Di samping itu perlu menggali sejarah Kampung Dipowinatan untuk aset pariwisata yang berlandaskan budaya yang juga bisa menjadi potensi pariwisata di Kota Jogja.
“Tujuan dari semua itu untuk masyarakat, kesejahteraan dan peningkatan ekonomi. Lestari budayanya, maju pariwisatanya,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ini Daftar Wilayah yang Nihil Permohonan Sengketa Pilkada di MK Termasuk DIY
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Menurunnya Kunjungan Wisman Jadi Tantangan Pengurus Baru Asita DIY
- Sempat Ditutup, SPBU Janti Kembali Dioperasikan dengan Sistem KSO Pertamina Retail
- Polres Kulonprogo Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Wisata Selama Libur Natal dan Tahun Baru
- TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya Tempat Pengolahan Sampah di Bantul yang Fokus pada Sampah Plastik
- Kembangkan Komersialisasi Seni, ISI Jogja Jajaki Kolaborasi dengan Korea Selatan
Advertisement
Advertisement