Advertisement
Puncak Musim Kemarau Telah Berakhir, Kapan Turun Hujan di DIY? Ini Prediksi BMKG

Advertisement
Hariajogja.com, SLEMAN—BMKG memprediksi mulai September ini di wilayah DIY sudah mulai masuk masa pancaroba. Adapun awal musim hujan diperkirakan mulai dasarian pertama Oktober 2024.
Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, wilayah DIY akan memasuki masa pancaroba seiring puncak kemarau pada Agustus. Hal ini ditandai adanya mendung di langit yang terjadi beberapa hari terakhir.
Advertisement
Menurut dia, di masa transisi dari kemarau ke penghujan juga ada potensi turunnya hujan. Namun titiknya terjadi secara sporadis dan belum merata ke seluruh wilayah.
Berdasarkan dari kajian yang telah dilakukan, masa pancaroba di DIY tidak terjadi bersama-sama. Sebagai contoh, untuk Kulonprogo bagian utara terjadi mulai Septemper dasarian pertama hingga Oktober dasarian pertama.
Adapun wilayah seperti Sleman, Gunungkidul bagian selatan dan timur terjadi pada Oktober dari dasarian pertama hingga kedua. Untuk Kota Jogja masa pancaroba terjadi pada Oktober dasarian satu dan dua.
“Selain itu, secara umum pancaroba di DIY terjadi pada September dasarian tiga sampai dengan Oktober dasarian kedua,” kata Reni, Ahad (1/9/2024).
Disinggung mengenai awal musim hujan, pihaknya juga sudah membuat prediksi. Diperkirakan musim penghujan di DIY juga bervariasi muali dari Oktober dasarian pertama hingga November dasarian pertama.
“Di saat masa pancaroba juga ada peluang hujan turun tapi dengan intensitas yang kecil dan tidak merata,” katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan mengatakan, hingga sekarang masih aman terkendali. Pasalnya, di musim kemarau tahun ini belum ada laporan permintaan air bersih dari Masyarakat.
“Masih aman karena belum ada yang mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Sleman,” kata Makwan.
Kendati demikian, ia mengakui sudah mempersiapkan langkah antisipasi adanya warga yang terdampak kekeringan. Dia menjelaskan untuk bantuan yang disediakan sebanyak 163 tangki dengan kapasitas 5.000 liter. Hal ini berarti ada sekitar 815.000 liter air bersih yang siap disalurkan.
Diharapkan adanya stok bantuan ini bisa dimanfaatkan pada saat ada permintaan air bersih di Masyarakat. “Hingga sekarang belum ada yang mengajukan bantuan, tapi kami tetap stand by sewaktu-waktu dibutuhkan segera menyalurkannya,” ungkap Makwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menko Airlangga Sebut AS Menunda Sementara Penerapan Tarif Resiprokal 32 Persen untuk Indonesia
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja-Solo Minggu 13 Juli 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
- Desainer Singapura Terkesan dengan Gelaran Jogja Fashion Trend 2025
- Jadwal Kereta Bandara Xpress Hari Ini Minggu 13 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
- Lokasi Penjemputan Penumpang Bus Sinar Jaya Rute Malioboro ke Pantai Baron Gunungkidul Hari Ini Minggu 13 Juli 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Minggu 13 Juli 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten
Advertisement
Advertisement