Advertisement

Puncak Musim Kemarau Telah Berakhir, Kapan Turun Hujan di DIY? Ini Prediksi BMKG

David Kurniawan
Minggu, 01 September 2024 - 15:47 WIB
Ujang Hasanudin
Puncak Musim Kemarau Telah Berakhir, Kapan Turun Hujan di DIY? Ini Prediksi BMKG Ilustrasi hujan deras disertai angin. - Pixabay

Advertisement

Hariajogja.com, SLEMAN—BMKG memprediksi mulai September ini di wilayah DIY sudah mulai masuk masa pancaroba. Adapun awal musim hujan diperkirakan mulai dasarian pertama Oktober 2024.

Kepala Stasiun Klimatologi, BMKG DIY, Reni Kraningtyas mengatakan, wilayah DIY akan memasuki masa pancaroba seiring puncak kemarau pada Agustus. Hal ini ditandai adanya mendung di langit yang terjadi beberapa hari terakhir.

Advertisement

Menurut dia, di masa transisi dari kemarau ke penghujan juga ada potensi turunnya hujan. Namun titiknya terjadi secara sporadis dan belum merata ke seluruh wilayah.

Berdasarkan dari kajian yang telah dilakukan, masa pancaroba di DIY tidak terjadi bersama-sama. Sebagai contoh, untuk Kulonprogo bagian utara terjadi mulai Septemper dasarian pertama hingga Oktober dasarian pertama.

Adapun wilayah seperti Sleman, Gunungkidul bagian selatan dan timur terjadi pada Oktober dari dasarian pertama hingga kedua. Untuk Kota Jogja masa pancaroba terjadi pada Oktober dasarian satu dan dua.

“Selain itu, secara umum pancaroba di DIY terjadi pada September dasarian tiga sampai dengan Oktober dasarian kedua,” kata Reni, Ahad (1/9/2024).

BACA JUGA: Daftar Event di Bantul Sepanjang September 2024, Ada Kirab Lemper Raksasa hingga Festival Lampion

Disinggung mengenai awal musim hujan, pihaknya juga sudah membuat prediksi. Diperkirakan musim penghujan di DIY juga bervariasi muali dari Oktober dasarian pertama hingga November dasarian pertama.

“Di saat masa pancaroba juga ada peluang hujan turun tapi dengan intensitas yang kecil dan tidak merata,” katanya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan mengatakan, hingga sekarang masih aman terkendali. Pasalnya, di musim kemarau tahun ini belum ada laporan permintaan air bersih dari Masyarakat.

“Masih aman karena belum ada yang mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Sleman,” kata Makwan.

Kendati demikian, ia mengakui sudah mempersiapkan langkah antisipasi adanya warga yang terdampak kekeringan. Dia menjelaskan untuk bantuan yang disediakan sebanyak 163 tangki dengan kapasitas 5.000 liter. Hal ini berarti ada sekitar 815.000 liter air bersih yang siap disalurkan.

Diharapkan adanya stok bantuan ini bisa dimanfaatkan pada saat ada permintaan air bersih di Masyarakat. “Hingga sekarang belum ada yang mengajukan bantuan, tapi kami tetap stand by sewaktu-waktu dibutuhkan segera menyalurkannya,” ungkap Makwan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement