Advertisement

Sempat Ada Suspek JE di Kota Jogja, Dinkes Gencarkan Vaksinasi

Alfi Annisa Karin
Selasa, 03 September 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Sempat Ada Suspek JE di Kota Jogja, Dinkes Gencarkan Vaksinasi Pencanangan vaksinasi Japanese Encephalitis oleh Dinkes Kota Jogja di Hotel Jambuluwuk, Selasa (3/9/2024). - Harian Jogja/Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mulai mencanangkan vaksinasi Japanese Encephalitis (JE) di Hotel Jambuluwuk, Selasa (3/9/2024). Pada pencanangan awal ini ada 10 anak yang diberi vaksinasi JE.

Kepala Dinkes Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani menuturkan ini menjadi bagian dari program nasional. Nantinya, anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun akan menjadi sasaran dari vaksinasi JE ini. "Dan di Kota Jogja ada sekitar lebih dari 81.000 lebih, hampir 82.000 sasaran," kata Emma di Hotel Jambuluwuk, Selasa (3/9/2024).

Advertisement

Emma menuturkan, Kota Jogja menjadi salah satu wilayah yang turut gencar melaksanakan vaksinasi JE. Ini tak lepas dari Kota Jogja yang menjadi wilayah endemi lantaran adanya temuan 13 kasus JE di DIY.

Angka ini merupakan akumulasi sejak 2016 lalu, sekaligus menjadi peringkat ketiga pada jumlah kasus JE se-Indonesia.

Emma mengatakan sempat ada suspek atau atau anak yang diduga menderita penyakit JE. Beruntung, hasilnya dipastikan negatif seusai diperiksa di laboratorium kesehatan. "Itu pun belum tentu juga asalnya dari Jogja. Bisa saja karena periksanya di Jogja," ujar Emma.

Dia menyebut penyakit JE ditularkan melalui nyamuk Chulex. Nyamuk ini cenderung hidup di tempat yang jauh dari pemukiman. Misalnya, di kebun, sawah, hingga air yang kotor.

Nyamuk Chulex terbilang berbeda dengan nyamuk Aedes Aegypti yang justru lebih senang hidup di air bersih. "Justru tidak dekat rumah karena dia juga jangkauan terbangnya lebih jauh dibanding nyamuk demam berdarah," ujar Emma.

BACA JUGA: Ratusan Ribu Anak di Sleman Bakal Divaksin Japanese Enchepalitis Selama September-Oktober Ini

Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja Lana Unwanah menuturkan virus JE menyerang bagian saraf pada otak.

Paling banyak hanya diawal gejala ringan seperti demam. Jika parah, demam bisa menyerang saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan hingga kematian, meski presentasenya kecil. "Cuma kami tidak tahu dari presentase yang kecil itu siapa nanti yang terkena. Maka dari itu, bisa dicegah dengan vaksinasi JE ini," kata Lana.

Dia menambahkan, nantinya vaskinasi JE ini dilaksanakan selama 2 bulan hingga 31 Oktober 2024. Masyarakat bisa mengakses vaksinasi JE secara gratis di faskes hingga di sekolah.  "Selanjutnya, vaksin JE akan menjadi vaksin wajib pada anak usia 10 bulan," tutur Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berwisata di Orbit Bumi, Miliarder Tangan Kanan Elon Musk Ini Akhirnya Berhasil Pulang

News
| Senin, 16 September 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement