Advertisement
Resital Pelatihan Dalang Jogja untuk Menumbuhkan Cinta Budaya dan Sejarah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Jogja menggelar Resital Pelatihan Dalang dan Pagelaran Wayang Cinema yang dibalut dengan Wayang Cinema Anak dengan tema Amanat 5 September.
Dalam kegiatan ini digelar Babad Siti Kemantren dengan menampilkan keistimewaan kebudayaan yang ada di 14 Kemantren yang dibagi dalam klaster artefak, figur, sosial budaya, dan klaster seni,
Advertisement
Kepala Kundha Kabudayan Kota Jogja, Yetti Martanti, menjelaskan kegiatan ini mampu memperkuat generasi muda dalam mendidik dan menanamkan rasa cinta terhadap sejarah. Selain itu, pertunjukan ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur tetapi juga untuk mengangkat lakon Amanat 5 September.
“Itu merupakan maklumat yang dikeluarkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII pada 5 September 1945. Dikeluarkannya maklumat tersebut menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah bangsa terutama dalam konteks keistimewaan Yogyakarta karena mengukuhkan posisi Yogyakarta sebagai bagian dari Republik Indonesia,” ujarnya dalam pembukaan Resital Pelatihan Dalang, di Taman Budaya Embung Giwangan, Sabtu (31/8/2024).
Resital dalang ini disajikan secara kreatif dan berwarna melalui pertunjukan wayang, di mana penonton diajak untuk mengenal nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan bangsa melalui Wayang Cinema. “Ini sebagai wujud penanda keistimewaan guna mengeksplorasi secara detail penanda keistimewaan yang dimiliki wilayah,” katanya.
BACA JUGA: Meski Sudah Diresmikan, Pedagang Belum Bisa Tempati Pasar Godean
Yetti menambahkan, dalam pelestarian budaya di wilayah, jajarannya terus memberikan perhatian penuh terhadap pembinaan kebudayaan lintas generasi. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan pembinaan dan pelestarian budaya sejak dini yang nanti berperan sebagai agen pelestari budaya.
“Maka, kami memberikan ruang bagi para seniman cilik untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka dalam sebuah pertunjukan Resital Dalang Anak dan Pentas Wayang Cinema Anak dalam balutan kolaborasi seni tradisi dan sinematografi modern,” katanya.
Ia berharap rangkaian kegiatan Peringatan 12 Tahun Keistimewaan yang berlangsung dari 31 Agustus hingga 5 September 2024, masyarakat dapat secara sadar mengenali penanda keistimewaan Jogja yang tumbuh di sekitarnya sebagai sebuah warisan budaya yang tetap lestari dan bermanfaat bagi terbangunnya citra Jogja sebagai sebuah daerah Istimewa
Sekda Kota Jogja, Aman Yuriadijaya, mengatakan kegiatan ini dalam rangka memperingati 12 Tahun UU Keistimewaan DIY. Dia mengapresiasi 14 Kemantren dan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) yang terlibat dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini merupakan bentuk visualisasi potensi yang ada di 14 kemantren dan bentuk tindak lanjut dari Pameran Bersama Living Museum Babad Siti Kemantren #1 di 2023. “Acara sangat penting karena memberikan ruang bahwa keistimewaan di Kota Jogja mau tidak mau, tidak terlepas dari urusan penandanya tradisi maupun artefak budaya dan seninya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kelola Tambang, Muhammadiyah Tekankan Unsur Profesionalitas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Konsumsi Ikan di Bantul Diklaim Terus Meningkat
- Diduga Hendak Menangkap Benih Bening Lobster di Pantai Gesing Gunungkidul, 2 Kapal Nelayan Asal Pacitan Diamankan
- Joko Rony Dapat Dukungan dari 17 Elemen Masyarakat Bantul Bersatu di Pilkada 2024
- PLN Kolaborasi dengan Pemprov DIY dalam Program Pengentasan Kemiskinan di Kulonprogo
- Terlibat Kecelakaan di JJLS Wilayah Gunungkidul, Warga Tepus Meninggal Tertabrak Fortuner
Advertisement
Advertisement