Advertisement

Resital Pelatihan Dalang Jogja untuk Menumbuhkan Cinta Budaya dan Sejarah

Lugas Subarkah
Rabu, 04 September 2024 - 21:17 WIB
Maya Herawati
Resital Pelatihan Dalang Jogja untuk Menumbuhkan Cinta Budaya dan Sejarah Sejumlah dalang muda beraksi dalam Resital Pelatihan Dalang yang digelar di Taman Budaya Embung Giwangan, Sabtu (31/8/2024). Istimewa - Dokumen Pemkot Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Jogja menggelar Resital Pelatihan Dalang dan Pagelaran Wayang Cinema yang dibalut dengan Wayang Cinema Anak dengan tema Amanat 5 September.

Dalam kegiatan ini digelar Babad Siti Kemantren dengan menampilkan keistimewaan kebudayaan yang ada di 14 Kemantren yang dibagi dalam klaster artefak, figur, sosial budaya, dan klaster seni,

Advertisement

Kepala Kundha Kabudayan Kota Jogja, Yetti Martanti, menjelaskan kegiatan ini mampu memperkuat generasi muda dalam mendidik dan menanamkan rasa cinta terhadap sejarah. Selain itu, pertunjukan ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur tetapi juga untuk mengangkat lakon Amanat 5 September.

“Itu merupakan maklumat yang dikeluarkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII pada 5 September 1945. Dikeluarkannya maklumat tersebut menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah bangsa terutama dalam konteks keistimewaan Yogyakarta karena mengukuhkan posisi Yogyakarta sebagai bagian dari Republik Indonesia,” ujarnya dalam pembukaan Resital Pelatihan Dalang, di Taman Budaya Embung Giwangan, Sabtu (31/8/2024).

Resital dalang ini disajikan secara kreatif dan berwarna melalui pertunjukan wayang, di mana penonton diajak untuk mengenal nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan bangsa melalui Wayang Cinema. “Ini sebagai wujud penanda keistimewaan guna mengeksplorasi secara detail penanda keistimewaan yang dimiliki wilayah,” katanya.

BACA JUGA: Meski Sudah Diresmikan, Pedagang Belum Bisa Tempati Pasar Godean

Yetti menambahkan, dalam pelestarian budaya di wilayah, jajarannya terus memberikan perhatian penuh terhadap pembinaan kebudayaan lintas generasi. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan pembinaan dan pelestarian budaya sejak dini yang nanti berperan sebagai agen pelestari budaya.

“Maka, kami memberikan ruang bagi para seniman cilik untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas mereka dalam sebuah pertunjukan Resital Dalang Anak dan Pentas Wayang Cinema Anak dalam balutan kolaborasi seni tradisi dan sinematografi modern,” katanya.

Ia berharap rangkaian kegiatan Peringatan 12 Tahun Keistimewaan yang berlangsung dari 31 Agustus hingga 5 September 2024, masyarakat dapat secara sadar mengenali penanda keistimewaan Jogja yang tumbuh di sekitarnya sebagai sebuah warisan budaya yang tetap lestari dan bermanfaat bagi terbangunnya citra Jogja sebagai sebuah daerah Istimewa

Sekda Kota Jogja, Aman Yuriadijaya, mengatakan kegiatan ini dalam rangka memperingati 12 Tahun UU Keistimewaan DIY. Dia mengapresiasi 14 Kemantren dan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) yang terlibat dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini merupakan bentuk visualisasi potensi yang ada di 14 kemantren dan bentuk tindak lanjut dari Pameran Bersama Living Museum Babad Siti Kemantren #1 di 2023. “Acara sangat penting karena memberikan ruang bahwa keistimewaan di Kota Jogja mau tidak mau, tidak terlepas dari urusan penandanya tradisi maupun artefak budaya dan seninya,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelola Tambang, Muhammadiyah Tekankan Unsur Profesionalitas

News
| Selasa, 17 September 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement