Advertisement

Disnaker Sleman Galakkan Program Padat Karya Menekan Angka Pengangguran dan Memperbaiki Infrastruktur

Media Digital
Kamis, 12 September 2024 - 09:22 WIB
Maya Herawati
Disnaker Sleman Galakkan Program Padat Karya Menekan Angka Pengangguran dan Memperbaiki Infrastruktur Peresmian hasil program padat karya di wilayah Padukuhan Kaliduren 1, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Sleman, Senin (5/8/2024). dok - Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sleman

Advertisement

SLEMAN—Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) punya beragam program untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Sleman, salah satunya padat karya.

Lewat program padat karya, Disnaker Sleman berupaya membantu pengangguran di Kabupaten Sleman untuk memperoleh pendapatan. Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih mengungkapkan Disnaker Sleman memiliki sejumlah program dalam rangka pengurangan pengangguran . Selain program padat karya, beberapa di antaranya layanan bursa kerja, fasilitasi rekrutmen, Pasar Kerja Keliling (Sarkeling) dan pelatihan di Balai Latihan Kerja).

Advertisement

Sutiasih menjelaskan program padat karya akan dilakukan dengan dua skema upah dengan dua sasaran yaitu pengangguran penuh dan setengah pengangguran.

Mereka akan diberdayakan mengerjakan proyek infrastruktur sesuai dengan bentuk yang diajukan warga. Umumnya infrastruktur yang diajukan berupa talut, saluran irigasi hingga penguatan jalan melalui cor block. 

"Seperti ini kan kemarau, untuk petani kan kesulitan mereka. Mungkin garapannya yang di sawah atau di kebun ini berkurang. Sehingga dengan adanya padat karya ini bisa membantu memberikan tambahan pendapatan untuk kesejahteraan," kata Sutiasih, Selasa (10/9/2024).

Jumlah program padat karya di Kabupaten Sleman tahun ini pun cukup banyak. Pada 2024, padat karya menyisir 265 titik dengan beragam sumber anggaran. Jumlah ini jauh meningkat signifikan dibandingkan tahun 2023 yang hanya 162 titik.

BACA JUGA: KPK Sita Rumah Senilai Rp3,5 Miliar Terkait TPPU Eks Gubernur Maluku Utara

Tidak hanya upah yang bisa langsung dirasakan masyarakat, keberadaan padat karya juga meningkatkan infrastruktur di lingkungan masyarakat. Lebih jauh Sutiasih juga memandang bila padat karya juga dapat memupuk rasa gotong royong masyarakat. 

"Memupuk rasa gotong royong pada masyarakat, membangun wilayahnya sendiri. Difasilitasi dana, dana padat karya tadi mereka bertanggung jawab atas pembangunan wilayah, jenis-jenis padat karya kan usulan dari mereka," katanya.  

Melalui program padat karya ini Sutiasih berharap mampu membangun infrastruktur di wilayah dan memberdayakan masyarakat sehingga memperoleh tambahan pendapatan.

"Harapannya bisa ikut berperan di dalam membangun wilayahnya, dari masyarakat untuk masyarakat. Jadi kami hanya memfasilitasi, kegiatan padat karya hanya memfasilitasi, namun lebih penting lagi untuk memberdayakan mereka yang masih penganggur, setengah penganggur sehingga bisa mendapatkan tambahan pendapatan," katanya.  

Dilaksanakan dalam Lima Tahap

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sumaryati menambahkan dalam pelaksanaannya, program padat karya tahun ini digelar dalam lima tahap. September ini padat karya telah memasuki tahap keempat.

"Posisinya sudah tahap keempat, kami ada lima tahap. Kemudian ini sudah selesai penandatanganan kontrak mau masuk tahap sosialisasi untuk tahap keempat ini. Jadi mungkin sekitar akhir bulan sudah dikerjakan," tegasnya. 

Sumaryati menegaskan bahwa adanya program padat karya mampu memberi penghasilan sementara bagi pengangguran penuh maupun setengah penganggur. Dengan frekuensi padat karya yang kian banyak, maka jumlah pengangguran dan setengah penganggur yang mendapatkan penghasilan makin banyak.  

Dari segi infrastruktur padat karya lanjut Sumaryati juga akan bermanfaat bagi masyarakat. Keberadaan infrastruktur saluran irigasi, talut maupun pengerasan jalan corblok membantu aktivitas masyarakat di beragam sektor. Sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga pertanian akan terpengaruh dengan adanya program ini. 

"Jelas lah [membantu mobilitas], ketika jalan baik, otomatis transportasi juga berjalan bagus. Terus saluran irigasi bagus otomatis berdampak di pertanian juga bagus," katanya.

Dengan rata-rata 26 hingga 52 orang yang terlibat dalam padat karya, maka padat karya di Sleman tahun kurang lebih telah memberdayakan ribuan orang bila digelar di 265 titik. Mengingat besarnya manfaat yang diterima oleh masyarakat, Sumaryati berharap program ini dapat terus berlanjut ke depannya. 

"Ketersediaan anggaran ini dirasakan bermanfaat bagi masyarakat, ya kenapa tidak dipertahankan sesuai dengan kebutuhan di lapangan," tegasnya. (***)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Meminta Keterangan ke Kaesang Terkait Kronologi Pelaporan Penerimaan Gratifikasi

News
| Rabu, 18 September 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement