Advertisement

Hari Kedua Pelatihan Protokol Hoi An, Peserta Datangi Atribut Sumbu Filosofi

Media Digital
Rabu, 02 Oktober 2024 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Hari Kedua Pelatihan Protokol Hoi An, Peserta Datangi Atribut Sumbu Filosofi Suasana pelatihan autentisitas berdasarkan protokol Hoi An yang digelar BPKSF Disbud DIY pada hari kedua, Rabu (2/10/2024). - Yosef Leon

Advertisement

JOGJA—Peserta pelatihan autentisitas berdasarkan protokol Hoi An yang digelar Balai Pengelola Kawasan Sumbu Filosofi (BPKSF) Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY melakukan kunjungan lapangan ke atribut di sepanjang kawasan sumbu filosofi pada pelatihan hari kedua, Rabu (2/10/2024). 

Setelah sehari sebelumnya mereka mendapat pelatihan dengan beragam materi pada hari kedua, pagi harinya peserta diajak ke empat titik atribut kawasan sumbu filosofi. Setelahnya peserta kembali diberikan materi lain untuk menambah referensi. 

Advertisement

Adapun materi yang disampaikan pada hari kedua ini yakni tren globalisasi dalam perlindungan warisan budaya dunia, analisis investigasi dan dokumentasi warisan budaya dunia, sistem perlindungan warisan budaya dan studi kasus pelestarian warisan budaya dunia mengacu pada protokol Hoi An. 

Kepala BPKSF Disbud DIY, Aryanto Hendro Suprantoro menjelaskan pelatihan ini bertujuan menambah wawasan para akademisi, Kraton Yogyakarta dan para pengambil kebijakan di tiga wilayah administrasi di mana sumbu filosofi berada. 

"Protokol Hoi An dipilih karena dokumen itu merupakan salah satu acuan dan referensi bagi wilayah yang punya warisan budaya dunia dalam melakukan pelestarian dan pengelolaan," katanya. 

Hoi An adalah sebuah kota di Vietnam yang terletak di pesisir Laut China Selatan di wilayah Pesisir Tengah Selatan, di Provinsi Quang Nam. Hoi An telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh Unesco sejak 1999. Di tempat itu pula UNESCO menyusun protokol panduan bagi pelestarian warisan budaya dunia. 

Menurut Hendro, dengan adanya kunjungan lapangan peserta pelatihan bisa melihat langsung kondisi keaslian atribut di kawasan sumbu filosofi dan menganalisisnya berdasarkan protokol Hoi An, sehingga mereka bisa menambah referensi apa saja yang perlu dilakukan. 

"Pada kawasan sumbu filosofi ini kan ada beberapa tekanan yang harus diantisipasi, itu pastinya menghasilkan perubahan. Maka untuk menjaga keaslian warisan budaya dunia, analisis harus dilakukan dengan mengacu pada protokol Hoi An," jelasnya. 

Kepala Seksi Perencanaan BPKSF Disbud DIY Nurani Fajri menjelaskan, pada kunjungan lapangan itu peserta dibagi menjadi empat kelompok dengan menyambangi empat titik atribut sumbu filosofi yakni Stasiun Tugu, Beteng Wijilan, Pojok Beteng dan Alun-Alun Utara.  

"Peserta akan mengamati keaslian atribut di sana dan belajar bersama serta membuka sudut pandang baru keaslian itu dilihat seperti apa. Misalnya Stasiun Tugu kondisinya sekarang otentik atau tidak, sesuai tidak dengan protokol Hoi An," ungkapnya. 

Menurut Nurani, keempat titik itu dipilih lantaran semuanya bisa dibandingkan saat berbentuk asli dengan kondisinya masa kini. "Keempat tempat itu atribut warisan dunia ada banyak perkembangan dan perubahan, itu untuk studi kasus kami dengan keadaan seperti itu maka dilihat perubahannya," ujarnya. 

Setelah kunjungan lapangan peserta nantinya juga akan mempresentasikan hasil analisis mereka dari tempat yang dikunjunginya itu kemudian dibandingkan dengan protokol Hoi An.

"Di sini semua belajar bersama protokol Hoi An itu seperti apa dan bagaimana kita melihat warisan budaya yang kita punya. Peserta juga menganalisis keaslian dan perubahan atribut di warisan budaya yang dikunjunginya itu.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Komitmen Zero Burning Practices Bawa KLHK Raih Penghargaan Peringkat I Green Eurasia 2024

News
| Rabu, 02 Oktober 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement