Advertisement
Pemda DIY Bangun 8 Sumur Bor untuk Mengatasi Dampak Kekeringan, Paling Banyak di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY sedikitnya telah membangun delapan titik sumur bor dan puluhan sumur resapan pada tahun ini untuk mengatasi kekeringan di wilayahnya.
Kabupaten Gunungkidul menjadi lokasi terbanyak dengan total tujuh titik sumur bor dan 70 sumur resapan lantaran daerah itu disebut paling parah merasakan dampak kekeringan akibat kemarau berkepanjangan sejak pertengahan tahun lalu.
Advertisement
Adapun titik pembangunan sumur bor dan resapan itu yakni satu di Desa Pucung, Girisubo, Gunungkidul, tiga di Desa Rejosari, Semin Gunungkidul, dua di Desa Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul, satu di Desa Giritirto, Purwosari, Gunungkidul dan satu lainnya di Desa Munthuk, Dlingo, Bantul.
"Sifatnya hibah melalui program Pemanfaatan Ruang Satuan Ruang Strategis Pantai Selatan dan Karst Gunung Sewu," kata Kepala DPUPESDM DIY Anna Rina Herbranti, Rabu (2/10/2024).
Menurut Anna, tidak semua titik yang terdampak kekeringan bisa dibuat sumur bor. Sebab sebelum memberikan bantuan itu pihaknya terlebih dahulu melakukan survei. Petugas akan melihat apakah titik yang akan dibor bakal menganggu sumber air warga atau tidak.
"Kemudian airnya harus air dalam atau 50 meter ke bawah serta harus keluar setengah liter per detik," jelasnya.
Selain itu petugas juga harus memastikan apakah setelah dibor sumur tetap mengeluarkan air atau tidak selama 24 jam. Setelah sumur bor rampung dibuat pengelolaannya akan diserahkan kepada Pemerintah Desa atau Kalurahan terkait.
"Selain sumur bor bak penampungan dengan kapasitas 5.000 liter juga kami berikan," pungkas dia.
BACA JUGA: Status Siaga Darurat Kekeringan DIY Berakhir Hari Ini, BPBD Belum Berencana Perpanjang
Sebelumnya diberitakan, BPBD DIY belum berencana memperpanjang kembali status siaga darurat kekeringan di wilayahnya yang terakhir jatuh pada 30 September 2024. Siaga darurat kekeringan di DIY diketahui sudah berlangsung selama dua bulan terakhir Agustus dan September lantaran musim kemarau berkepanjangan
Sampai dengan 29 September 2024 jumlah air bersih yang disalurkan ke kabupaten kota yang terdampak kekeringan yakni Kabupaten Bantul 312 kali di 7 Kapanewon, 13 Kalurahan dengan jumlah total 1.560.000 liter. Kabupaten Kulonprogo 188 kali, di 7 Kapanewon, 21 Kalurahan dengan jumlah total 940.000 Liter.
Selanjutnya Kabupaten Gunungkidul 980 kali di 10 Kapanewon, 24 Kalurahan dengan jumlah total 5.340.000 Liter. Sementara dua kabupaten kota lainnya yakni Kabupaten Sleman dan Kota Jogja tidak ada penyaluran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Semeru Meletus Lagi Pagi Ini, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Perhatian! Ada Pemadaman Listrik Siang Ini di Gunungkidul hingga Pukul 16.00 WIB
- Hari Kebangkitan Nasional ke-117, DIY Berkembang Bersama Pemuda dan Dunia Digital
- Pemkab Bantul Siapkan Enam Gapura Ikonik Penanda Batas Wilayah
- Jadi Solusi Food Waste hingga Bantu Kelompok Rentan, Pemkot Jogja Luncurkan Foodbank Lumbung Mataraman
- Kasus Leptospirosis Diklaim Menurun, Dinkes Gunungkidul Pastikan Belum Ada Kasus Kematian di Tahun Ini
Advertisement