Advertisement
BEDAH BUKU: Warga Harus Aktif untuk Pencegahan Stunting

Advertisement
SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) bekerjasama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Pedukuhan Dero, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, Selasa (15/10/2024). Buku yang dibedah kali ini berjudul Buku Pintar Generasi Anti Stunting.
Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengatakan masalah stunting menjadi salah satu permasalahan yang akhir-akhir ini mencuat. Pemerintah pun terus berupaya untuk mengatasi kasus tengkes ini agar tumbuh kembang anak bisa sehat sehingga menjadi generasi yang unggul dan hebat.
Advertisement
Menurut Anton, permasalahan stunting bukan hanya perkara gizi anak setelah lahir, tetapi dimulai saat bayi masih berada di dalam kandungan. Oleh karena itu, harus ada upaya pencegahan sejak sebelum calon ibu menikah atau pada masa kehamilan.
“Gizi yang baik tidak hanya untuk anak, tapi juga penting bagi ibu yang mengandung. Tujuannya, agar terhindar dari melahirkan anak yang stunting,” kata Anton, Selasa.
Ia mengakui, pemenuhan gizi tidak harus menggunakan bahan pangan yang mahal. Pasalnya, banyak aneka makanan yang murah bisa untuk memenuhi kebutuhan gizi seperti telur, ikan kembung, nila, lele hingga sayur mayur. “Yang penting gizinya tercukupi dan tak kalah penting, anak juga harus dibiasakan minum susu agar semakin cerdas,” katanya.
Anton berharap dengan bedah buku ini bisa memberikan tambahan wawasan kepada para peserta. Di sisi lain, buku yang diberikan bisa dipelajari dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan sekitar. “Jadi bedah buku ini juga menjadi bagian dari edukasi dan sosialisasi yang membahas masalah pencegahan stunting,” katanya.
BACA JUGA: Tumpukan Sampah di Tepi Jalan Bermunculan di Kota Jogja, Kini Ada di Jembatan Juminahan
Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Muhamad Rosyid Budiman, mengatakan program bedah buku terselenggara berkat kerja sama DPAD dengan DPRD DIY. Program ini digelar agar masyarakat bisa lebih gemar membaca karena buku merupakan jendela pengetahuan. “Bedah buku ini kami gelar supaya masyarakat suka membaca. Kalau sering membaca, otomatis bapak ibu semua paham dan mendapatkan informasi sehingga pengetahuannya bertambah,” katanya.
Bedah buku ini mengulas beragam tema sesuai potensi dan latar belakang masyarakat. “Tema bedah buku disesuaikan dengan permintaan masyarakat di masing-masing wilayah sesuai latar belakangnya. Misalnya di desa itu potensinya apa, itu yang kami angkat sebagai tema,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
Advertisement