Advertisement

Promo November

Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 22 Oktober 2024 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23% Ilustrasi pekerja mengangkut karung pupuk urea. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi hingga September 2024 untuk jenis Urea sudah 4.944,518 ton dari 21.179 ton atau 23%.

Sekretaris DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan masih ada pupuk jenis lain seperti NPK Ponska yang sudah terserap sebanyak 4.694,135 ton dari 17.251 ton atau 27%. “Kalau NPK Formula Khusus masih belum ada realisasi dari jumlah alokasi 62 ton,” kata Raharjo dihubungi, Selasa, (22/10).

Advertisement

Raharjo mengimbau agar petani segera menebus pupuk bersubsidi tersebut dan segera mengolah lahan pertanian. Menurut catatan DPP, sudah ada 12.700 hektar lahan di Gunungkidul ditanami padi dengan cara ngawu-awu atau menebar benih sebelum musim hujan.

Kata Raharjo mayoritas petani yang menebar benih ada di kawasan selatan. Beberapa kapanewon di mana petaninya sudah menebar benih, yaitu Kapanewon Rongkop sudah ada 3.000 ha, Girisubo 2.400 ha, Tepus 2.116 ha, dan Panggang 2.000 ha.

Adapun untuk kebutuhan benih, petani sudah mempersiapkan benih baik dari bantuan pemerintah maupun benih milik sendiri atau good seed dari simpanan panen yang dipilih atau free market kios-kios tani.

BACA JUGA: Pakar Pertanian UMY Ungkap Plus dan Minus Subsidi Pupuk Diganti Jadi BLT

Saat ini, Pemkab Gunungkidul juga masih menunggu kiriman tambahan benih jagung untuk 3.160 ha musim tanam pertama. DPP memperkirakan ada droping benih jagung hibrida pada Rabu (23/10/2024).

DPP juga mencatat curah hujan yang turun di seluruh wilayah di Gunungkidul pada Sabtu, (19/10) dan Minggu, (20/10/2024). Dari catatan petugas pertanian, ada beberapa wilayah yang terjadi hujan lebat.

Di Kapanewon Ngawen, curah hujan mencapai 90,4 milimeter (mm), Paliyan 81 mm, Girisubo 47 mm, Rongkop 43 mm, Tanjungsari 64 mm, Saptosari 40 mm. Di Kapanewon Semin dan Tepus, curah hujan masih rendah hanya 15 mm. “Kalau melihat dari rata-rata curah hujan yang mendekati 50 mm, maka kemungkinan besar sudah memasuki musim hujan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya

News
| Jum'at, 22 November 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement