Advertisement
SiBakul Halal Festival Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah di DIY
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Indonesia merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia. Dinas Koperasi dan UKM DIY mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di DIY.
Berdasarkan laporan Indonesia Halal Market tahun 2021/2022, Indonesia merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia. Tercatat nilai konsumsi produk halal Indonesia mencapai US$184 miliar. Sementara nilai ekspor produk halal Indonesia mencapai US$8 miliar.
Advertisement
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menilai tingginya nilai konsumsi produk halal Indonesia menjadi peluang untuk pengembangan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia. "Kondisi ini sesuai dengan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia," ujarnya dalam SiBakul Halal Festival 2024 di Jogja Expo Center, Jumat (25/10/2024).
Dia menilai besarnya potensi dan peluang yang ada berimplikasi pada tuntutan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ekonomi syariah.
Menurutnya, pelaku usaha diharapkan mampu berkompetisi, menguatkan sektor keuangan syariah, menetapkan UMKM sebagai motor penggerak, dan menguatkan ekonomi digital syariah.
Dia menilai SiBakul Halal Festival merupakan kesempatan bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk halal, yang ada di DIY.
BACA JUGA: Sertifikasi Halal Baru Menyasar 8,4% Pelaku UMKM di Sleman
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi menyampaikan kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut UU No.33/2014 tentang Jaminan Produk Halal.
SiBakul Halal Festival ini merupakan bentuk promosi untuk menyatukan ekosistem halal yang ada di DIY kepada masyarakat.
Dalam acara tersebur, menurut Siwi, pihaknya juga berupaya mempromosikan upaya yang dapat dilakukan pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, dan membangun jejaring industri halal. "Halal menjadi salah satu sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan pesat baik di Indonesia maupun di dunia," ujarnya.
Siwi berharap pengembangan ekonomi syariah di DIY dapat didukung oleh berbagai stakeholder. Menurutnya, berbagai stakeholder perlu pengambil peran dalam produksi, promosi, dan distribusi produk halal di DIY. Dia berharap sinergi bernagai pihak mampu mengembangkan produk halal DIY.
“Di sini kami saling komunikasi untuk bagaimana ajang promosi produknya, bagaimana cara aksesnya, bagaimana cara mewujudkannya dan bagaimana cara distribusinya. Ini penting sekali dalam pengembangan produk halal,” jelas Siwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rabu Biru Foundation dan InJourney Kolaborasi Sukseskan Pertanian Berkelanjutan dengan Teknologi Drone
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat
- Jadwal KRL Solo Jogja Keberangkatan Hari Ini, Selasa 3 November 2024, dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Berangkat Hari Ini, Selasa 3 Desember 2024, dari Stasiun Tugu ke Kutoarjo
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Pekan Ini, 3-8 Desember 2024, dari Stasiun Tugu Sampai Palur
- Jadwal KA Bandara YIA dan YIA Xpress Keberangkatan Selasa 3 Desember 2024
Advertisement
Advertisement