Advertisement

Penutupan Jogja Menyapa #5 Sultan HB X Ajak Menjaga Harmoni

Media Digital
Sabtu, 26 Oktober 2024 - 23:47 WIB
Maya Herawati
Penutupan Jogja Menyapa #5 Sultan HB X Ajak Menjaga Harmoni FOTO PERTAMAWakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X (tengah) bersama Sekda DIY Beny Suharsono (tujuh dari kanan) dan Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho (tujuh dari kiri), berfoto bersama dengan para pemenang lomba dan juga perwakilan BEM se-DIY serta IKPMDI pada penutupan gelaran Jogja Menyapa 5 dan Gebyar Inovasi di Halaman DPAD DIY, Sabtu (26 - 10) malam. / ist

Advertisement

BANTUL—Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengajak seluruh mahasiswa baru yang datang ke Yogyakarta untuk melebur dalam harmoni. Ajakan ini disampaikan dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat penutupan Jogja Menyapa #5 dan Gebyar Inovasi di Halaman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Sabtu (26/10).

"Selamat datang di Yogyakarta, kota yang istimewa dan penuh dengan nilai-nilai luhur budaya. Dengan tangan terbuka dan hati yang hangat, saya menyambut para mahasiswa baru yang datang dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan dari luar negeri," kata Paku Alam X membacakan sambutan Sultan HB X.

Advertisement

Ia mengatakan Yogyakarta sebagai tempat di mana kemajemukan dan keberagaman bertemu, membentuk mozaik indah yang menyatukan berbagai perbedaan. Dan, keberadaan mahasiswa dari 38 provinsi di Indonesia dan mancanegara akan semakin memperkaya dinamika Kota Yogyakarta. Karena beragamnya latar belakang mahasiswa merupakan simbol nyata bahwa Yogyakarta adalah tempat yang terbuka bagi semua, tanpa memandang asal-usul.

"Seperti yang diajarkan dalam falsafah Jawa, Manunggaling Kawula Gusti, yang mengandung makna persatuan antara manusia dan kehidupan, kita diajak untuk meleburkan diri dalam harmoni, menghargai perbedaan sebagai kekuatan bersama," katanya.

Dari kiri ke kanan, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Wisnu Hermawan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY Kurniawan didampingi Pj Bupati Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi dan Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, berfoto bersama di booth Jogja Menyapa #5 dan Gebyar Inovasi di Halaman DPAD DIY, Sabtu (26/10) malam. - ist


Dengan adanya mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, papar Sri Paduka, menjadi kesempatan besar untuk mempercepat proses pembauran dan akulturasi.

"Saya berharap, kalian semua dapat menjadi jendela bagi masyarakat Yogyakarta, memperkenalkan kekayaan tradisi dan kebiasaan dari daerah kalian masing-masing," katanya.

Dalam sambutan yang dibacakan Paku Alam X, Sultan juga menekankan esensi pluralisme, yang mengajarkan untuk tidak sekadar menerima perbedaan, tetapi juga untuk merangkulnya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Pluralisme adalah pondasi yang penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif.

"Dengan memahami konsep ini, kita dapat menghindari prasangka dan bias, serta lebih terbuka dalam mengeksplorasi berbagai perspektif dan budaya yang ada di sekitar kita," jelasnya.

Untuk itu, diperlukan sikap terbuka dan kerja sama semua pihak agar lingkungan Yogyakarta tetap kondusif, aman, dan nyaman, mendukung para mahasiswa dalam menjalani proses pendidikan dan pengembangan diri.

"Saya mengajak kalian semua untuk menjadikan Yogyakarta sebagai tempat di mana persatuan dalam keragaman menjadi kenyataan, di mana perbedaan bukan menjadi alasan untuk terpecah, melainkan menjadi kekuatan yang mempersatukan kita," katanya.

Sedangkan Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, Yogyakarta, sebagai kota pelajar, memiliki daya tarik yang unik bagi mahasiswa baru dari berbagai penjuru Indonesia. Dengan warisan budaya yang kaya, lingkungan yang mendukung kreativitas, serta berbagai potensi wisata, Yogyakarta menawarkan pengalaman belajar dan hidup yang istimewa.

"Dengan mengenal Yogyakarta secara lebih dekat, mahasiswa baru diharapkan dapat lebih cepat beradaptasi, menemukan inspirasi, dan memanfaatkan potensi yang ada di kota ini," katanya.

Dengan semangat saling berbagi dan kolaborasi,  lanjut  Beny, Jogja Menyapa akan menjadi platform bagi mahasiswa baru untuk belajar, bereksplorasi, dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan komunitas Yogyakarta, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam melestarikan dan mengembangkan keistimewaan DIY.

Selain itu, kata Beny, kegiatan yang digelar selama dua hari di halaman Kantor DPAD DIY, Banguntapan, Bantul, Jumat (25/10) dan Sabtu dengan tema Migunani, Murakabi, Mrantasi merupakan kolaborasi antara Paniradya Kaistimewan, Dinas Koperasi dan UKM DIY, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, RSJ Grhasia, IKPMD dan Forum BEM se-DIY dalam rangka menyambut para mahasiswa baru sebagai momentum yang tepat untuk lebih mengenalkan Yogyakarta dengan keistimewaannya.

"Kolaborasi ini bertujuan tidak hanya untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan tradisi lokal tetapi juga memberikan ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM]," katanya.

BACA JUGA: Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja Hampir Tidak Pernah Jadi Pembahasan, Padahal Penting

Beberapa OPD

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan jika kegiatan tersebut adalah hasil kolaborasi antara Pemda DIY, Pemkab sampai ke tingkat kapanewon. Harapannya pada kegiatan tersebut, bisa menjadi sajian bagaimana kolaborasi dan sinergi bagi berbagai macam OPD, seperti DP3AP2KB DIY, RSJ Grhasia, dan beberapa OPD di kabupaten dan kota di DIY. Selain itu, juga ada stan pula Desa Preneur dan Desa Prima, serta inovasi yang didanai dengan Dana Keistimewaan.

"Di sini juga ada tenda untuk UMKM. Harapannya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Terkait dengan kegiatan dari Paniradya lainnya ke depan yang melibatkan UMKM dan peningkatan perekonomian masyarakat, Aris menyatakan, jika kegiatan Jogja Menyapa telah memberikan gambaran jika ke depan semua kegiatan akan mengarah kepada peningkatan perekonomian dan pelibatan UMKM. "Misalnya di Dinas Koperasi, kegiatan yang menggunakan dana keistimewaan juga harus dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat dan UMKM," jelasnya.

Sehingga, kata Aris gebyar dari kegiatan kelihatan dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Begitu juga dengan kegiatan OPD yang lain, harus ada kolaborasi dengan UMKM dalam kegiatannya. "Event itu jika dikolaborasikan akan istimewa. Kami berharap kegiatan kolaborasi ini semakin masif ke depan untuk peningkatan perekonomian dan UMKM," ucapnya.

Adapun berbagai rangkaian acara yang ditampilkan pada Jogja Menyapa #5 dan Gebyar Inovasi tidak hanya penampilan dari bintang tamu seperti  Langit Sore, SKJ 94, dan Pendhoza, serta kolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY (SiBakul), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY (Desa Prima), Dinas Kebudayaan DIY (Workshop Aksara Jawa & Mewiru Jarik) dan RSJ Grhasia (Pemeriksaan Kesehatan Jiwa).

Selain itu, ada Pagelaran Seni Lintas Budaya Nusantara dari IKPMD, yang menampilkan beragam kesenian dari berbagai daerah. Sementara melalui Gebyar Inovasi, ditampilkan  berbagai program inovasi pelayanan publik yang telah berjalan sejak tahun 2023. Adapun inovasi yang ditampilkan di antaranya adalah Si Keling (Servis Keliling) dan Mini Teater TMP memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang bagaimana pemerintah daerah berupaya meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Selain itu, pada gelaran ini juga ditampilkan UMKM Desa Prima, sebuah inisiatif yang memberdayakan perempuan di desa-desa di DIY, turut serta dalam kegiatan ini. Melalui program ini, para perempuan desa diajarkan keterampilan dan manajemen bisnis untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Lalu ada platform digital SiBakul juga diperkenalkan, memberikan pelaku UMKM akses yang lebih mudah untuk memasarkan produk mereka dan mendapatkan informasi serta pelatihan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha. (***)

 

Sekda DIY Beny Suharsono (empat dari kiri) mengunjungi stan Puskesmas Sentolo Kulonprogo  pada gelaran Jogja Menyapa #5 dan Gebyar Inovasi yang digelar di Halaman DPAD DIY, Sabtu (26/10) malam. – Harian Jogja/Jumali


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Parah! Zarof Ricar Jadi Makelar Kasus di MA Sudah 10 Tahun

News
| Minggu, 27 Oktober 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement