Makin Meresahkan, Kasatpol PP Sleman Akui Pernah Pergoki Anak SMP Hendak Beli Miras
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Peredaran minuman keras di Kabupaten Sleman semakin meresahkan. Pasalnya, peredaran sudah mulai menyasar ke kalangan anak remaja.
Hal ini diakui oleh Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi. Meski tidak menyebut lokasi pastinya, tetapi dia pernah memergoki dua remaja yang berboncengan mengendarai sepeda motor akan membeli miras di sebuah toko.
Advertisement
Dia pun mengikuti kedua bocah itu. Tebakannya pun benar. Pasalnya, keduanya berhenti di sebuah toko, hingga akhirnya Shavitri memutuskan untuk mencegah transaksi dengan menegur kedua bocah hingga akhirnya melarikan diri. “Keduanya tidak pakai seragam sekolah, tetapi dari wajahnya kelihatan masih seperti anak SMP. Saat diperingatkan kabur, mungkin tahu karena saya menggunakan seragam kedinasan,” katanya.
BACA JUGA: Gelar Demo soal Peredaran Miras, FUI DIY: Pemerintah Tak Bertindak, Kami yang Akan Bergerak
Menurut dia, upaya menegur kedua bocah ini sudah menjadi bukti bahwa peredaran miras sudah menyasar ke kalangan remaja. Oleh karena itu, ia berjanji untuk rutin melakukan razia sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Sudah ada koordinasi dalam rapat forum komunikasi pimpinan daerah [Forkompimda] dan peredaran miras menjadi salah satu pembahasan didalamnya. Upaya penertiban akan terus dilakukan agar peredaran tidak semakin meresahkan di Masyarakat,” katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sleman, Akhmad Fattah mengatakan, peredaran miras di Kabupaten Sleman semakin meresahkan. Hal ini tak lepas dari banyaknya aduan dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan terkait dengan peredaran miras ini. “Sudah banyak yang mengeluh dan resah peredaran miras yang semakin marak di pemukiman pada penduduk,” katanya.
Menurut dia, konsumsi miras merupakan pangkal dari kejahatan. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan agar gangguan keamanan dan ketertiban Masyarakat bisa ditekan karena konsumsi miras bisa memicu terjadinya tindak pidana. “Konsumsi miras bisa jadi awal kejahatan seperti merampok, zina hingga melakukan pembunuhan sehingga harus dicegah. Harapannya upaya penertiban terus dilakukan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
Advertisement
Advertisement