Advertisement
BEDAH BUKU: Ciri Anak Hebat Harus Sehat Jasmani dan Rohani

Advertisement
SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama DPRD DIY menggelar bedah buku berjudul Anak Sehat Anak Hebat Membentuk Masa Depan Cerah di Pedukuhan Kayen, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, Kamis (7/11/2024). Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat.
Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengatakan Indonesia Emas 2045 harus benar-benar harus dimanfaatkan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang maju dan unggul. Hal ini tak lepas dengan adanya bonus demografi, di mana warga usia produktif lebih banyak daripada orang tua maupun anak-anak.
Advertisement
Meski demikian, dia menggarisbawahi untuk mewujudkan hal tersebut harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Dia tidak menampik, saat ini masih banyak yang harus diselesaikan guna mewujudkan generasi emas yang hebat.
Sebagai contoh, berdasar penelitian tiga dari lima anak di Indonesia kekurangan gizi. Selain itu, dari lima anak, satunya mengalami kekurangan zat besi. Untuk mewujudkan generasi emas, berbagai masalah tersebut harus dipecahkan mulai dari sekarang. “Kuncinya untuk menjadi anak hebat, maka harus sehat fisik dan mental,” kata Anton, Kamis.
Menurut dia, untuk mencetak generasi hebat, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah menyiapkan program makan bergizi gratis bagi anak sekolah. Diharapkan dengan pemberian makanan yang bergizi, maka anak-anak bisa tumbuh cerdas sehingga tidak menjadi generasi yang loyo.
“Meski demikian, orang tua tetap harus berperan agar anak-anaknya menjadi generasi yang sehat cerdas dan kuat,” katanya.
Peran orang tua dapat dilakukan dengan memberikan pendampingan hingga proses belajar yang memanfaatkan perkembangan teknologi tidak salah arah. “Orang tua harus bisa menjadi teman. Orang tua harus bisa memberikan arahan agar perkembangan anak berada di jalur yang benar,” katanya.
Sekretaris DPAD DIY, Martono Heri Prasetyo, mengatakan acara bedah buku terselenggara berkat kerja sama dengan DPRD DIY dan digelar di seluruh kabupaten dan kota di DIY. Tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan minat baca di masyarakat.
Dia tidak menampik, budaya membaca di DIY merupakan tertinggi di Indonesia. Meski demikian, dari sisi ketertarikan masih butuh ditingkatkan lagi. “Semoga buku yang diberikan bisa menjadi panduan dan menambah wawasan serta bermanfaat dalam upaya pendidikan anak,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Diberi Waktu Seminggu untuk Perbaikan RTRW
- Warga Kelurahan Baciro Jogja Berkomitmen Kelola Sampah dari Rumah
- Dinkes Kulonprogo: Hasil Uji Lab Keracunan Ratusan Siswa dari Menu MBG
- Tumpukan Sampah Ilegal di Paliyan Gunungkidul Mulai Dibersihkan
- Sempat Langka, Pasokan Beras Medium di Sleman Kembali Aman
Advertisement
Advertisement