Advertisement

Promo November

Ramai Flyer Penilaian Hasil Debat Ketiga di Pilkada Sleman, KPU: Itu Hoaks

Abdul Hamied Razak
Rabu, 13 November 2024 - 10:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Ramai Flyer Penilaian Hasil Debat Ketiga di Pilkada Sleman, KPU: Itu Hoaks Flyer atau selebaran digital yang mencatut KPU dan lembaga survei Vox Populi terkait penilaian hasil debat terakhir Pilkada Sleman 2024, Selasa (12/11 - 2024). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—KPU Sleman menanggapi ramainya flyer atau selebaran digital di sejumlah WhatApp Group (WAG) yang mencatut nama KPU dan lembaga survei Vox Populi terkait penilaian hasil debat terakhir Pilkada Sleman 2024, Selasa (12/11/2024).

Dalam selebaran yang berjudul Analisis Panelis Independen Debat Ketiga Pilkada Sleman Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati itu, terpampang logo KPU dan Vox Populi Research Center. Dalam selebaran itu, panelis memberikan penilaian masing-masing paslon.

Advertisement

BACA JUGA: BI DIY Ingatkan Potensi Peredaran Uang Palsu Jelang Pilkada

Ada beberapa kategori yang dinilai, mulai kesesuaian tema, sistematika/alur berfikir, artikulasi/intonasi, gaya dan mimik, kepercayaan diri, ketepatan waktu, penguasaan materi, kejelasan gagasan, kemampuan menjawab dan juga serangan ke lawan debat.

Dari hasil penilaian tersebut, paslon 01 [Kustini Sri Purnomo dan Sukamto] dinilai lebih unggul dalam penguasaan materi dan kejelasan gagasan. Hal itu menunjukkan kepercayaan diri dari paslon 01 daripada paslon 02 [Harda Kiswaya dan Danang Maharsa].

Tak hanya itu, paslon 02 dinilai agak agresif dan sering menyerang lawan debat, meski sebagian besar pertanyaan tidak sesuai dengan tema. Secara keseluruhan, panelis dalam flyer tersebut menilai paslon 01 lebih mendominasi pada aspek penting namun paslon 02 menunjukkan performa yang offensif dalam menyerang lawan.

Terkait hal itu, Ketua KPU Sleman Ahmad Baehaqi membantah ada kerja sama antara instansinya dengan lembaga survey Vox Populi Research Center. "Tidak benar. KPU Kabupaten Sleman tidak melakukan analisis/tidak melakukan penilaian apapu, dan juga tidak bekerja sama dengan lembaga manapun dalam hal itu karena memang tidak melakukan apa-apa kecuali fasilitasi debat," tegas dia, Rabu (13/11/2024)

Dia juga menghimbau agar masyarakat tidak termakan dengan kabar bohong tersebut. "Bahwa KPU Kabupaten Sleman mengimbau kepada semua pihak dan warga Sleman untuk menyaring segala informasi. Saring sebelum di-share, dan konfirmasi kepada KPU Kabupaten Sleman apabila ada informasi yang tidak jelas. Hindari hoaks," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Narapidana WNI Paling Banyak Dipenjara di Malaysia dan Arab

News
| Kamis, 28 November 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Belajar Harmonisasi Tari Saman di Indonesia IHC Festival

Wisata
| Selasa, 26 November 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement