Advertisement
Libur Akhir Tahun, Tim SAR Bakal Berjaga 24 Jam di Pantai Parangtritis

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis mencatat ada belasan korban kecelakaan (laka) laut sepanjang tahun ini. Itulah sebabnya, selama libur akhir tahun, Satlinmas Rescue Istimewa akan menerapkan penjagaan 24 jam.
Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis mencatat ada 8 kasus laka laut sepanjang Januari-November 2024. Dari kasus tersebut, ada 18 orang korban yang berhasil diselamatkan, sementara tiga orang ditemukan meninggal dunia.
Advertisement
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis, Muhammad Arief Nugraha menyampaikan ada 69 orang personel Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis yang akan meningkatkan penjagaan. Setiap hari petugas akan berjaga selama 12 jam, sementara pada momen libur Natal dan Tahun baru, setiap hari petugas akan berjaga selama 24 jam.
Petugas yang ada akan memantau aktivitas wisatawan yang ada di Pantai Parangtritis-Depok. Ketika ada aktivitas yang dapat membahayakan wisatawan, maka petugas akan segera mencegah kejadian tersebut.
Pihaknya pun akan memberikan imbauan secara berkala dengan menggunakan pengeras suara di sana. “Kami selalu mengingatkan agar jangan mandi dan bermain di laut, terutama di daerah palung, itu berbahaya,” katanya, Kamis (28/11/2024).
Rip Current
Untuk mengantisipasi laka laut, Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis juga telah memasang tiga papan peringatan di titik keberadaan rip current. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan imbauan secara langsung menggunakan pengeras suara kepada wisatawan di sana.
Dia menyampaikan wisatawan yang mengalami laka laut sebagian besar berasal dari luar DIY. Menurutnya, kejadian laka laut tersebut terjadi karena wisatawan tidak mengetahui keberadaan rip current di Pantai Parangtritis dan sekitarnya.
BACA JUGA: Polres Bantul Imbau Wisatawan Waspadai Palung Laut di Pantai Selatan
Dia menurutkan ada belasan titik rip current di sekitar kawasan pantai tersebut. Rip current tersebut merupakan aliran air yang kuat, sempit, dan mengarah ke laut. Keberadaan rip current di Pantai Parangtritis dan sekitarnya pun berubah-ubah setiap waktu.
Dia berharap agar wisatawan dapat memperhatikan keberadaan papan tersebut dan himbauan petugas, sehingga kejadian laka laut tidak berulang.
Senada, Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, meminta agar wisatawan mematuhi larangan beraktivitas di sekitar rip current untuk mengantisipasi kejadian laka laut. "Palung pasir ini tidak tetap, tetapi berpindah-pindah. Kalau wisatawan melihat ada air laut yang agak tenang, biasanya pemikiran kita itu aman, padahal itu berbahaya, karena arus di bawahnya kencang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus TBC di Jakarta Dilaporkan Melonjak, Gubernur Pramono Anung Tolak Komentar Berlebihan
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Pemancingan di Maguwoharjo Sleman Diterjang Banjir 1 Meter, Kerugian Capai Rp30 Juta
- Ribuan Pasangan Menikah Usia Subur di Kulonprogo Pilih Tidak Punya Anak
- Jelang Musda, Golkar DIY Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua Periode 2025-2030
- The Lokstop#4, Pemkot Jogja Pamerkan Produk UMKM Ramah Lingkungan
- Ratusan Gedung Sekolah di Sleman Akan Diperbaiki Tahun ini, Pemkab Siapkan Rp20 Miliar
Advertisement