Advertisement

Promo November

Gabungkan Rap dan Musik Tradisi, Slamet Man dan Sunyahni Riuhkan Panggung Indonesia IHC Festival 2024

Media Digital
Kamis, 28 November 2024 - 17:07 WIB
Arief Junianto
Gabungkan Rap dan Musik Tradisi, Slamet Man dan Sunyahni Riuhkan Panggung Indonesia IHC Festival 2024 Suasana penampilan Slamet Man dan Sinden Aniek Sunyahni di sekitar Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kota Jogja, Rabu (27/11/2024). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

JOGJA—Grup band Slamet Man tampil bersama Sinden Aniek Sunyahni di sekitar Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Kota Jogja, Rabu (27/11/2024). Slamet Man merupakan grup band yang menggabungkan unsur musik rok, rap, serta musik tradisional. Dengan kombinasi alat musik gitar, bas, drum, piano, gamelan, hingga sulit, mereka menciptakan lagu-lagu yang mayoritas berbahasa Jawa.

Kali ini, Slamet Man dan Sinden Aniek Sunyahni tampil dalam serangkaian acara Indonesia Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival: Indonesia Menuju Ibukota Budaya Dunia. Berlangsung di Kompleks Museum Benteng Vredeburg, festival inisiasi Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia tersebut berlangsung dari 23 November hingga 10 Desember 2024.

Advertisement

Slamet Man dan Sinden Aniek Sunyahni membawakan lebih dari tujuh lagu di harapan ratusan penonton, baik dari dalam maupun luar negeri. Memasuki lagu ketiga berjudul Kadang Ku Merasa Bodoh, vokalis Slamet Man, Dyani Dee, mengatakan bahwa lagu tersebut sudah rilis sejak 2005. “Lagu cinta zaman SMA, cinta tapi enggak berani untuk mengungkapkan,” katanya, di sela-sela pergantian lagu.

Berlanjut ke lagu kelima dengan judul Sri Mugiyanti, rapper Slamet Man, Andi, mengatakan bahwa lagu tersebut berkisah tentang pernikahan dua orang yang berbeda negara. “Mari menghargai perkawinan beda negara, [walau bagaimanapun, kita] tetap bisa menjadi satu di Indonesia,” katanya.

Saat mereka hendak masuk lagu kelima, Sinden Aniek Sunyahni mulai naik ke panggung. Slamet Man dan Sunyahni memulai kolaborasinya dengan lagu Jogja Under Cover.

Sunyahni tipe sinden yang sering menyapa dan bercanda dengan para penonton. “Maaf aku telat mergo mampir neng umahku sek, neng Sarkem,” katanya, diikuti tawa dari para penonton. “Selamat malam bahasa Inggris-nya apa? Wilujeng ndalu,” tambah Sunyahni, saat menyapa penonton dari luar negeri.

Slamet Man merupakan grup musik yang dibentuk di Jogja pada 2003 . Hingga saat ini, mereka masih eksis dan tampil di berbagai acara. Mereka banyak bereksperimen dalam lagu-lagunya, baik dari segi musik atau liriknya.

Nama Slamet Man berasal dari Bahasa Jawa. Slamet artinya selamat. Sementara Man merupakan panggilan yang sempat populer di kalangan para rapper. Man juga bisa diartikan sebagai kependekan dari manusia. Secara makna, Slamet Man bisa menjadi manusia yang selamat dunia akhirat.

Penampilan Slamet Man dan Sinden Aniek Sunyahni hanya sebagian dari rangkaian Indonesia IHC Festival 2024. Di samping pertunjukkan seni, ada pula workshop, sarasehan, hingga pameran. Saat pembukaan festival, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, turut hadir.

Indonesia IHC Festival 2024 merupakan perayaan 13 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang sudah diakui UNESCO. Seluruhnya yaitu Wayang, Keris, Batik, Pendidikan dan Pelatihan Batik, Angklung, Tari Saman, Noken, 3 Genre Tari Bali, Pinisi, Pencak Silat, Pantun, Gamelan, dan Budaya Sehat Jamu.

Warisan Budaya Takbenda menjadi bukti peradaban bangsa yang harus masyarakat Indonesia rawat bersama. Melalui Indonesia ICH Festival, masyarakat tidak hanya merayakan keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga menegaskan kepada dunia bahwa budaya Indonesia hidup dan berkembang di tengah masyarakat, bahkan dunia. Maka tidak berlebihan apabila Indonesia mampu menjadi Ibukota Budaya Dunia, dengan segala kekayaannya.

Indonesia ICH Festival bukan hanya panggung untuk menampilkan karya budaya, lanjut Fadli, tetapi menjadi ruang bertemunya berbagai pemangku kepentingan untuk berdialog, bertukar pengetahuan, dan menggali inspirasi dari kekayaan tradisi kita. Mereka termasuk para seniman, budayawan, hingga generasi muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Badai Salju Landa Korea Selatan, 5 Orang Meninggal Dunia

News
| Kamis, 28 November 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Belajar Harmonisasi Tari Saman di Indonesia IHC Festival

Wisata
| Selasa, 26 November 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement