Masyarakat Gunungkidul Diimbau Mewaspadai Persebaran DBD
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Masyarakat di Gunungkidul diimbau untuk mewaspadai kasus atau penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena di musim hujan nyamuk berkembang biak cepat dan potensi kasus meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Ismono di Gunungkidul, Kamis, mengatakan sejak beberapa waktu pihaknya telah menyerukan langkah antisipatif untuk mengendalikan penyebaran DBD.
Advertisement
"Kami mengimbau masyarakat untuk aktif memberantas sarang nyamuk dengan metode 3M plus, seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, dan mendaur ulang barang bekas," kata Ismono, Kamis (28/11/2024).
BACA JUGA: Pilkada 2024, Rekapitulasi Tingkat Kecamatan di Gunungkidul Dimulai di Playen
Ia mengatakan, penerapan pola hidup sehat serta rajin membersihkan lingkungan sekitar penting dilakukan. Hal ini dapat mencegah atau mengantisipasi DBD ini perlu peran aktif masyarakat.
Selain itu, Dinkes juga menggalakkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J). Setiap rumah diharapkan menunjuk seorang juru pemantau jentik (jumantik) untuk mengawasi dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekitar.
“Sosialisasi dan edukasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat melalui kader-kader kesehatan di masing-masing desa atau padukuhan. Pada prinsipnya kami kolaborasi untuk penanggulangan DBD,” katanya.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tercatat ada 1.630 kasus demam berdarah yang terjadi sejak Januari lalu. Data ini masih terus diperbaharui oleh Dinas Kesehatan untuk memastikan jumlah pastinya.
“Untuk Oktober-November 2024 masih terlihat stabil belum terlihat adanya peningkatan. Tapi kami tetap siaga jika nantinya terjadi lonjakan mengingat musim hujan sudah mulai terjadi di Gunungkidul,” kata dia.
Ismono juga meminta agar fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Gunungkidul dapat merespon cepat saat ditemukannya warga yang bergejala demam berdarah. Sehingga dapat tertangani dengan baik dan menghindari kefatalan telat penanganan.
”Faskes (fasilitas kesehatan) kami harapkan selalu siap dan siaga apabila masyarakat mengalami gejala DBD untuk dilakukan pertolongan dan pemeriksaan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Belajar Harmonisasi Tari Saman di Indonesia IHC Festival
Advertisement
Berita Populer
- Polda DIY Sebut Pengamanan Pilkada Jadi Prioritas
- Gunakan Hak Pilih Perdana di Pilkada, Pemain Muda PSS Ini Mimpikan Kemajuan Sepak Bola
- Lulusan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Siap Bekerja di Dalam maupun Luar Negeri
- CPNS 2024: Pemkab Sleman Berikan Bocoran Materi Ujian Seleksi Kompetensi Bidang, Ini Linknya
- Menjelajahi Serba-Serbi Mitologi di Sonobudoyo
Advertisement
Advertisement