Advertisement

Promo November

Depo Mandala Didatangi Menteri LH, Pj Wali Kota Jogja : Penanganan Sampah Sudah Berlapis

Alfi Annisa Karin
Selasa, 19 November 2024 - 17:27 WIB
Ujang Hasanudin
Depo Mandala Didatangi Menteri LH, Pj Wali Kota Jogja : Penanganan Sampah Sudah Berlapis Seorang warga sedang membuang sampah di depo sementara samping Stadion Mandala Krida, Umbulharjo, Jogja, Jumat (21/1/2022) - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Belum lama ini, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memantau kondisi Depo Mandala Krida. Di hari yang sama, Hanif juga mendatangi tempat pengolahan sampah lainnya di DIY. Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto mengaku tak menerima konfirmasi soal kedatangan menteri. Menurutnya, ini menjadikan tak ada pendampingan dan informasi di lapangan tidak bisa tersampaikan kepada menteri.

"Beliau tidak ada konfirmasi kalau mau rawuh. Jika tidak ada kofirmasi, pendampingan juga tidak ada. Tentunya informasi-informasi yang seharusnya diberikan tidak terinfo," ujar Sugeng saat dikonfirmasi, Selasa (19/11/2024).

Advertisement

Menurut Sugeng, tumpukan sampah di depo termasuk di Depo Mandala Krida itu wajar terjadi. Sebab, ini sejalan dengan fungsi depo yang memang menjadi transit poin sebelum sampah dibawa ke tempat pengolahan.

Meski demikian, Sugeng memastikan Pemkot Jogja tak tinggal diam dalam menangani sampah. Pengolahan sampah bahkan menurutnya sudah dilakukan berlapis, baik di tingkat pemerintah maupun masyarakat di tingkat wilayah.

Sugeng mengatakan Pemkot Jogja mengandalkan 4 lokasi pengolahan sampah. Diantaranya adalah TPS3R Nitikan, Kranon, dan Karangmiri. Sementara satu lokasi lainnya merupakan lahan pinjam pakai milik Pemprov DIY yang berlokasi di TPA Piyungan. Meski demikian, Sugeng mengakui operasionalnya belumlah optimal.

BACA JUGA: Menteri LH Hanif Faisol Nurofi Minta DIY Tingkatkan Pengelolaan Sampah Sisa Makanan

"Secara optimal memang belum, yang 3 titik kan dari kemampuan pasangnya kan masih di bawah. Kemudian di Piyungan belum optimal. Semuanya konsepnya mengelola sehingga dari 200-an ton baru maksimal dengan kondisi yang ada baru (diolah) sekitar 160 ton," jelasnya.

Di sisi lain, Pemkot Jogja juga menggerakkan masyarakat untuk bisa mengolah dan menyelesaikan persoalan sampah di tingkat rumah tangga. Sugeng menuturkan pengolahan sampah di Kota Jogja secara optimal hanya tinggal menunggu waktu. Kini pihaknya tengah menyiapkan mesin insinerator untuk memusnahkan sampah. Targetnya akan mulai beroperasi pada akhir 2024 atau awal 2025.

"Insya Allah kalau itu sudah berjalan, ini Insya Allah minggu depan sudah akan operasional, ya 200 ton perhari itu bisa selesai," tuturnya.

Menanggapi pernyataan menteri yang meminta harus ada pihak yang bertanggung jawab hingga ke jalur hukum, Sugeng mengatakan tak tahu pasti dari sisi apa hukum yang akan diberlakukan. Yang jelas, Sugeng mengaku siap memberikan konfirmasi dan memberikan penjelasan sesuai dengan fakta dan data yang ada di lapangan.

"Saya gatau nanti mau dibawa ke sana itu mau hukum apanya. Apakah kami akan dihukum karena tidak bisa mengelola, atau seperti apa. Kan kami tidak tahu, tapi kami berharap semoga beliau (menteri) juga bisa memahami kondisional di Kota Jogja," ungkapnya.

Sugeng mengatakan, Kota Jogja memiliki kendala utamanya dalam hal keterbatasan lahan. Pemkot Jogja sudah berupaya untuk menyediakan lahan pengolahan sampah, meskipun lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga. Untuk itu, dia berharap pemerintah pusat bisa memahami dan ikut membantu persoalan sampah di Kota Jogja.

"Wong tempate aja gaada untuk membuang itu. Kalau optimal jelas belum bisa optimal. Harapan kami justru seperti itu, kami bisa dibantu dengan solusi yang masih belum kita tangani. Meskipun, kami tanpa bantuan itupun kami sudah ada progress untuk menyelesaikan harian 200 ton itu. Ini hanya belum karena memang ya bangunan insinerator belum selesai," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Salurkan Bantuan Pangan, Bapanas Minta Tambahan Rp31 Triliun Tahun Depan

News
| Selasa, 19 November 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement