Advertisement
Pemkab Kulonprogo Kaji Pengelolaan Gerbang Samudra Raksa, UMKM Bakal Diprioritaskan
 Wisatawan menikmati suasana perbatasan dari puncak Gerbang Samudra Raksa. ANTARA - Sutarmi
                Wisatawan menikmati suasana perbatasan dari puncak Gerbang Samudra Raksa. ANTARA - Sutarmi
            Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pengelolaan Gerbang Samudra Raksa di Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang tengah dikaji ulang Pemkab Kulonprogo.
Pengkajian ini diharapkan menghasilkan konsep baru manajemen area wisata yang ikonik itu.
Advertisement
Gerbang Samudra Raksa yang dikelola UPT Taman Budaya Kulonprogo itu hingga kini belum ada yang menyewanya secara penuh. Area di barat jalan saja yang sudah disewa untuk rumah makan sebesar Rp25 juta per tahun, sedangkan lokasi di timur jalan yang jadi bagian utamanya baru sekedar dilirik beberapa perusahaan swasta.
Kepala UPT Taman Budaya Kulonprogo, Eko Yunanto menyebut area utama Gerbang Samudra Rakasa hanya diisi segelintir pedagang tanpa kontrak tetap.
"Hanya mewadahi pedagang yang sebelumnya berjualan di luar lalu kami arahkan di area dalam saja, tapi tidak kontrak tetap sehingga kalau sewaktu-waktu ada bentuk pengelolaan baru mesti pindah," jelasnya, Senin (18/11/2024).
Eko menjelaskan sudah ada beberapa pihak yang tertarik untuk jadi pihak ketiga pengelola Gerbang Samudra Raksa.
Tapi belum ada kesepakatan akhirnya salah satu faktornya adalah biaya perawatan yang cukup tinggi dari area tersebut.
Biaya tinggi perawatan harian Gerbang Samudra Raksa, jelas Eko, tengah dicari solusinya dengan pembagian kavling.
BACA JUGA: Ini Manfaat Brokoli dan Saran Pengolahan Agar Nutrisi Tetap Terjaga
"Sehingga tidak seluruhnya yang dikontrakkan, kami sedang mengembangkan konsep baru agar bisa dikavling-kavling agar beban perawatan bisa dibagi rata," terangnya.
Konsep pengkavlingan Gerbang Samudra Raksa, menurut Eko, juga akan lebih memudahkan pelaku UMKM untuk bisa terlibat mengelolanya. "Misalnya dengan gabungan pengusaha UMKM menyewa kavling tertentu, sehingga tidak keseluruhan area jadi biaya tidak terlalu tinggi," katanya.
Kebijakan pengkavlingan Gerbang Samudra Raksa ini, lanjut Eko, belum final karena masih terus dibahas. "Tujuannya agar segera bisa diaktivasi dan dapat mendukung pertumbuhan UMKM," katanya.
Â
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




















 
            
