Advertisement

Promo Desember

TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya Tempat Pengolahan Sampah di Bantul yang Fokus pada Sampah Plastik

Jumali
Jum'at, 13 Desember 2024 - 10:37 WIB
Ujang Hasanudin
TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya Tempat Pengolahan Sampah di Bantul yang Fokus pada Sampah Plastik Pengolahan residu sampah menjadi asap cair di Rumah Edukasi Sampah, Caturharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Kamis (3/8 - 2023). / Harian Jogja / Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul memastikan jika pada awal 2025, akan memiliki satu Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang fokus mengolah sampah plastik menjadi HDPE (High Density Polyethylene). Teknologi pengolahan sampah tersebut sejauh ini baru akan dijalankan untuk TPS3R Caturharjo, Pandak yang pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir 2024.

Adapun besaran anggaran yang digunakan untuk pembagunan TPS3R Caturharjo menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) dengan nilai Rp1,2 miliar.

Advertisement

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Bantul, Rudy Suharta mengatakan pada akhir 2024, pihaknya sedang mengebut pengerjaan tiga TPS3R yang ada di Bumi Projotamansari.

Ketiga TPS3R tersebut adalah TPS3R  Bantul, TPS3R Caturharjo dan TPS3R Potorono. Ketiga TPS3R itu mendapatkan bantuan dari Danais dan  sejauh ini masih dalam tahap finalisasi pembangunan dan ditargetkan selesai pada akhir 2024.

Untuk TPS3R Potorono proyek pembangunan menelan Rp1,6 miliar dari Danais dan telah dalam penyelesaian pembangunan. Sedangkan TPS3R Bantul mendapatkan Rp940 juta dari Danais dan ditarget selesai pada akhir 2024. Lalu, kata Rudy, ada TPS3R Caturharjo yang mendapatkan anggaran dari Danais Rp1,2 miliar.

BACA JUGA: TPS3R Banguntapan di Kompleks TPST Modalan Telah Diuji Coba, Ini Hasilnya

"Diharapkan nantinya ketiga TPS3R ini mampu mengatasi masalah sampah dan membantu keberadaan TPS3R lainnya, serta TPST Dingkikan, TPST Modalan, dan ITF Niten yang saat ini mulai beroperasi," kata Rudy, ditemui Jumat (13/12/2024).

Lebih lanjut Rudy mengatakan, berbeda dengan TPS3R lainnya, khusus TPS3R Caturharjo nantinya akan menjadi satu-satunya TPS3R yang mengolah sampah plastik menjadi HDPE. Sebab, sampah organik yang ada di Kalurahan Caturharjo, saat ini sudah teratasi dengan adanya pembuatan jugangan atau lubang di tanah.

"Karena sampah sampah daun, sisa makanan maupun sayur sayuran rumah tangga yang tidak dapat diolah kembali oleh masyarakat itu  dimasukkan di jugangan yang dibuat di lahan pekarangan atau lahan kosong di sekitar lingkungan tinggal mereka," jelas Rudy.

Rudy juga menandaskan jika hasil olahan dari TPS3R yang berupa biji plastik dan HDPE di TPS3R Caturharjo tersebut saat ini telah ada offtaker atau pihak yang membeli hasil produksi atau layanan.

"Sudah ada beberapa off taker yang siap untuk menampungnya. Dan, sejauh ini dari TPS3R yang ada di Bantul, baru TPS3R Caturharjo yang mampu mengolah sampah menjadi cacahan plastik dan HDPE,"  ungkapnya.

Hanya saja disinggung mengenai kemampuan produksi, Rudy mengaku kemungkinan TPS3R Caturharjo masih sangat terbatas. Ia memperkirakan jika TPS3R itu mulai beroperasi setiap hari mampu mengolah sampah menjadi cacahan plastik dan HDPE sekitar 1-2 ton. "Tapi, ini kan cukup membantu mengurangi masalah sampah yang ada," jelasnya.

Kepala DLH Kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan jika pihaknya mendapatkan bantuan Dana Keistimewaan sebanyak Rp6 miliar. Dana tersebut, tidak hanya untuk membangun TPS3R  Bantul, TPS3R Caturharjo dan TPS3R Potorono. Namun juga Danais yang langsung disalurkan ke Pemerintah Kalurahan untuk melakukan penanganan sampah melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK).

Beberapa kalurahan yang mendapat Danais untuk pengelolaan sampah tahun ini seperti Kalurahan Guwosari di Pajangan, Panggungharjo di Sewon, dan Karangtengah di Imogiri. Selain itu, saat ini, Bambang menyebut ada sekitar 512 bank sampah dan 350 gerakan sedekah sampah yang tersebar di seluruh wilayah Bantul. "Ini sebagai bentuk upaya kami mengatasi masalah sampah di Bantul," jelasnya.

Sementara di 2025, diakui oleh Bambang, di APBD 2025 DLH Bantul mendapatkan anggara senilai Rp70 miliar, atau ada tambahan Rp6 miliar dibandingkan 2024. Penambahan anggaran itu akan tetap difokuskan untuk penuntasan darurat sampah.

"Kami optimalkan keberadaan TPST dan TPS3R yang ada. Ada juga penambahan alat untuk beberapa TPST. Kalau untuk menambah TPST, belum ada. Karena pertimbangan kami jika keberadaan TPST, ITF dan TPS3R yang ada masih bisa dioptimalkan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB Dukung Gagasan Prabowo Perbaiki Sistem Pemilu dan Pilkada

News
| Jum'at, 13 Desember 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku

Wisata
| Selasa, 10 Desember 2024, 17:38 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement