Advertisement

Promo Desember

Dinkes Bantul Klaim Angka Kasus Leptospirosis Turun

Jumali
Jum'at, 20 Desember 2024 - 12:37 WIB
Ujang Hasanudin
Dinkes Bantul Klaim Angka Kasus Leptospirosis Turun Ilustrasi leptospirosis. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul terus mewaspadai kemungkinan adanya kasus leptospirosis saat libur Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, meski ada penurunan jumlah kasus dan kematian akibat leptospirosis pada 2024, namun kewaspadan harus ditingkatkan.

Data di Dinkes Bantul mencatat sepanjang 2022 jumlah kasus leptospirosis mencapai 141 kasus dengan 4 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara sepanjang 2023 kasus leptospirosis meningkat hingga 147 kasus dengan 7 orang diantaranya meninggal dunia. Sedangkan di 2024 hingga 20 Desember 2024, ada sebanyak 56 kasus dengan 6 orang diantaranya meninggal dunia.

Advertisement

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, Samsu Aryanto mengatakan, kasus leptospirosis yang tidak terlalu tinggi dikarenakan mulai adanya kesadaran masyarakat. Di mana mereka mulai memeriksakan diri dengan segera ketika mengalami gejala leptospirosis. Alhasil, petugas kesehatan bisa langsung melakukan tidakan. "Apalagi semua fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) yang ada sudah bisa menangani," kata Samsu, Jumat (20/12/2024).

BACA JUGA: Kasus DBD di Bantul Melonjak 3 Kali Lipat dibanding Tahun Sebelumnya

Lebih lanjut Samsu mengungkapkan jika leptospirosis terjadi karena bakteri leptospira interogans. Untuk penyebarannya, bisa melalui kontak langsung dengan urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Leptospirosis bisa menyebar karena adanya kontak langsung dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi oleh bakteri Leptospira. Selain itu, leptospirosis bisa menyebar melalui mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Leptospira.

Sementara Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiantoro meminta kepada warga agar segera melakukan deteksi dan pemeriksaan diri ke Fasyankes jika ada tanda-tanda mengalami leptospirosis.

"Jadi begitu ada gejala muncul seperti otot atau sendi, diare, mual atau muntah dan demam tinggi, kami minta untuk segera memeriksakan ke Fasyankes terdekat. Agar bisa dilakukan penanganan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan

News
| Jum'at, 20 Desember 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Nikmati Pergantian Tahun di Borobudur, Prambanan, dan TMII, ada Raisa hingga Meditasi Massal

Wisata
| Rabu, 18 Desember 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement