Advertisement

Anggaran Pengolahan Sampah di Sleman Tembus Rp53,7 Miliar di 2025

David Kurniawan
Senin, 30 Desember 2024 - 14:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Anggaran Pengolahan Sampah di Sleman Tembus Rp53,7 Miliar di 2025 Proses pengolahan sampah di TPST Tamanmartani di Kalurahan Tamanmartani, Kalasan. Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Anggota DPRD Sleman berharap persoalan sampah bisa diselesaikan secara cepat dan tuntas. Hal ini tak lepas adanya anggaran sebesar Rp53,7 miliar yang dialokasikan di 2025.

Ketua DPRD Sleman, Gustan Ganda mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemkab Sleman untuk mengatasi permasalahan sampah. Hal ini terlihat dari politik anggaran yang dilakukan karena alokasi terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya.

Advertisement

BACA JUGA: Tiga Hari Libur Natal, 267 Ton Lebih Sampah Masuk TPAS Wukirsari

Sebagai gambaran, sambung dia, untuk alokasi di 2024 mencapai Rp35 miliar. Adapun alokasi yang disediakan di tahun depan meningkat hingga mencapai Rp53.725.939.896.

“Ada tiga fokus penanganan, yakni sampah lingkungan, pasar dan pembuatan tempat pengolahan sampah,” kata Gustan kepada wartawan, Senin (30/12/2024).

Dia menjelaskan, alokasi ini terbagi untuk berbagai kegiatan. Untuk pengelolaan sampah melalui pengangkutan dianggarkan Rp22,83 miliar; peningkatan peran serta dari Masyarakat dan kelompok hingga pihak lain sebesar rp4,38 miliar.

Selain itu, ada juga pembatasan sampah melalui pembatasan timbunan dialokasikan sebesar Rp790 juta. Adapun yang terakhir untuk penyediaan sarana prasarana pengolahan persampahan senilai Rp25,7 miliar.

“Total lebih dari Rp53 miliar, tapi masih bisa bertambah saat pembahasan APBD Perubahan 2025,” katanya.

Gustan berharap dengan alokasi anggaran tersebut diharapkan persoalan sampah di Sleman bisa segera terselesaikan. “Kami berkomitmen agar sampah bisa segera diatasi sehingga ada dukungan dalam bentuk anggaran dalam upaya penanganan sampai selesai,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani belum bisa dikonfirmasi berkaitan dengan alokasi anggaran penanganan sampah di 2025. Meski demikian, di beberapa kesempatan mengakui pihaknya terus konsen untuk menangani permasalahan sampah yang masih belum maksimal.

Beberapa langkah yang dilakukan mulai dari memperluas ajakan Masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri. Cara dilakukan dengan memberikan bantuan guna pembuatan lubang biopori sebagai sarana pengolahan menjadi composting.

“Partisipasi Masyarakat penting untuk mengolah sampah organik sehingga harapannya yang dibuang ke TPST benar-benar residu yang tak bisa diolah lagi,” katanya.

Di sisi lain, juga telah menetapkan program penyelesaikan pembangunan TPST Donokerto di Kapanewon Turi. Rencananya, di tahun depan juga akan membangun satu fasilitas TPST di Kapanewon Gamping.

“Mudah-mudahan semua bisa berjalan lancar sehingga persoalan sampah bisa teratasi dengan baik,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPS Sebut Jumlah Wisman 2024 Mencapai 12,66 Juta, Tertinggi dari Malaysia, Jawa Timur Tujuan Terbanyak

News
| Kamis, 02 Januari 2025, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Batik Kauman Solo jadi Jujukan Wisatawan saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Wisata
| Rabu, 01 Januari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement