Advertisement
Atasi Abrasi Pantai, Pemkab Bantul Segera Keluarkan Perda
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-- Pemkab Bantul memastikan akan mengeluarkan peraturan daerah (Perda) atau peraturan bupati (Perbup) terkait dengan pemanfaatan sepadan pantai dan pencegahan laju abrasi laut di sepanjang pesisir selatan Bantul. Pasalnya, potensi laju abrasi ini perlu ditangani secara cepat oleh semua pihak.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Pemkab Bantul akan kembali melakukan perencanaan pentingnya penegakan hukum terhadap garis sepadan pantai. Maka, Pemkab Bantul akan menentukan berapa meter jarak yang diperbolehkan dari bibir pantai untuk dibangun bangunan permanen.
Advertisement
"Karena abrasi ini kan bersifat alamiah ya, yang penting bagi kita adalah mengantisipasi kemungkinan buruk yang dihasilkan dari abrasi itu," kata Halim kepada Harian Jogja, Kamis (2/1/2025) di ruang kerjanya.
Oleh karena itu penegakan aturan tentang garis sepadan pantai menjadi penting. Menurut Halim, nantinya akan ada aturan yang jelas pada jarak tertentu, ada larangan dibangunnya bangunan permanen.
"Ini penting, demi keselamatan pengunjung. Sehingga jika selama ini bangunan ini terlalu dekat dengan pantai, maka ke depan, bangunan ini akan ditata dan diatur, untuk lebih berjarak dengan garis sepadan pantai," ungkapnya.
Untuk mengatur itu, Halim memastikan akan mengeluarkan aturan terkait dengan penegakan aturan tentang garis sepadan pantai. Adapun aturan tersebut akan tertuang dalam Perda ataupun Perbup Bantul.
"Iya, dalam bentuk Perda ataupun nanti Perbup. Dan, ini akan jadi dasar penengakan hukum. Berapa jaraknya nanti akan kami rumuskan," papar Halim.
Selain itu, persoalan penegakan aturan tentang garis sepadan pantai dan potensi abrasi yang terjadi di pantai selatan Bantul, juga diakui oleh Halim telah masuk dalam Perda No.9/2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Bantul 2025-2045.
Sekda Bantul Agus Budiraharja mengatakan, akibat abrasi banyak lahan pesisir yang dulunya dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, kini hilang. Oleh karena itu, Pemkab Bantul serius untuk melakukan penanganan terhadap abrasi.
BACA JUGA: Abrasi Bikin Pantai Kuwaru Bantul Sepi Pengunjung
"Karena wilayah pesisir merupakan salah satu kawasan strategis untuk pariwisata dan aktivitas ekonomi lokal," jelasnya.
Untuk melakukan penanganan dan penataan, Agus memastikan Pemkab juga mempertimbangkan potensi-potensi abrasi, pola angin dan gelombang. Sehingga nantinya akan bisa didapatkan terkait jarak aman untuk fasilitas pelayanan masyarakat. "Nantinya ini akan jadi acuan dalam penyusunan kebijakan yang komprehensif dan berkelanjutan," ungkapnya.
Sementara berdasarkan kajian dari BPBD Bantul, potensi abrasi selama ini terjadi di pantai selatan Bantul. Analis Mitigasi Bencana BPBD Bantul Malichah Kurnia Pratiwi mengungkapkan, potensi abrasi di Bantul per tahun mencapai 2,3 meter per tahun. Potensi abrasi ini terjadi di Pantai Pandansimo, Kwaru, Samas hingga Parangtritis.
Malichah juga mengungkapkan jika abrasi juga dipengaruhi oleh suplai sedimen yang terbatas dari hulu. Hal ini pula yang menyababkan tingginya laju abrasi di Bantul. "Dari BPBD kami sudah berupaya dengan memberikan sosialisasi terkait abrasi kepada masyarakat sekitar," ungkapnya.
Berdampak ke Objek Wisata
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Saryadi mengatakan, tingginya abrasi telah berdampak kepada penurunan wisatawan ke objek wisata Pantai Kuwaru. Pantai yang ada di Kapanewon Srandakan tersebut saat ini mulai ditinggalkan pengunjung karena adanya abrasi.
"Dan, untuk penyelesaian nya adalah penataan kembali bangunan-bangunan di sepanjang pantai agar perhatikan dengan sepadan pantai," katanya.
Saryadi mengakui jika selama ini banyak bangunan-bangunan yang berdiri dekat dengan pantai dan jaraknya dengan pantai terlalu dekat. Oleh karena itu, dibutuhkan pengoptimalan edukasi kepada para pemilik bangunan terkait bahaya abrasi.
"Tapi, ini kan tidak hanya jadi tanggung jawab kami saja. Karena ini melibatkan banyak OPD [Organisasi Perangkat Daerah] lainnya," ungkap Saryadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri PU: Irigasi Metode Hemat Air Akan Diterapkan Seluruh Indonesia
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Hari Ini, Sabtu 4 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 4 Januari 2025, dari Stasiun Tugu Jogja ke Kutoarjo
- Jadwal DAMRI ke Pantai Baron Gunungkidul, Cek Tarifnya di Sini
- Prakiraan Cuaca di Jogja Sabtu 4 Januari 2025, BMKG: Hujan Ringan-Sedang
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sabtu 4 Januari 2025, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement