Advertisement
PPN 12 Persen, PHRI Sleman Sebut Belum Ada Kenaikan Tarif Sewa Kamar
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman menyampaikan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% belum berdampak pada tarif sewa kamar hotel.
Ketua BPC PHRI Sleman, Andhu Pakerti mengaku belum dapat menyampaikan secara detail mengenai dampak PPN 12% terhadap industri perhotelan. Hanya, dia memastikan belum ada kenaikan tarif sewa kamar hotel hingga saat ini.
Advertisement
Begitupun dengan departemen Food and Beverage di hotel, menurut dia selama bahan baku yang digunakan bukan termasuk barang mewah atau komoditas impor premium, maka tidak memengaruhi operasional hotel.
“Saya masih belum bisa atau belum ada gambaran mengenai PPN 12 persen; yang jelas belum ada tarif yang harus kami naikkan,” kata Andhu ditemui di Hotel Marriot Yogyakarta di Condongcatur, Sleman, Selasa (7/1/2025).
Andhu menegaskan secara umum fluktuasi harga hotel di Bumi Sembada masih dalam tarif wajar. Lebih jauh, dia menjelaskan kenaikan tarif sewa kamar justru dipengaruhi high season dan low season sektor kepariwisataan.
Tarif sewa kamar menyesuaikan pasar dengan dinamika permintaan/ demand dan penawaran/ supply yang ada.
“Kalau permintaan rendah, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana kita mencari pemasukan dengan menurunkan harga sewa,” katanya.
Permintaan atas properti biasanya akan menurun atau berada di tingkat rendah pada Februari atau mendekati bulan Puasa Ramadhan.
“Di situ kami akan memikat dengan potongan harga dan benefit lain agar dapat berkunjung ke properti,” ucapnya.
Sedangkan, ketika high season, BPC PHRI lebih menjaga pelayanan. Kata Andhu, pelaku industri perhotelan tidak bisa menaikkan serta-merta tarif sewa kamar hingga 100%. Bahkan, kata dia perlu ada kamar kosong yang memiliki harga khusus agar tamu tetap dapat masuk. Hal ini akan meningkatkan tingkat keterisian kamar hingga 100%.
Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata Sleman, Kus Endarto mengatakan sektor kepariwisataan memiliki kaitan erat dengan kepercayaan/ trust. Kunjungan termasuk tempat menginap wisatawan akan sangat ditentukan oleh pelayanan daerah tujuan, sehingga memunculkan trust.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dukung Swasembada Pangan, Kemendes PDT Alokasikan Dana Desa Rp16 Triliun
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- KRL Jogja Solo dan KA Prameks Angkut 570.459 Penumpang Selama Libur Natal dan Tahun Baru
- HUT ke-72 DPRD Kulonprogo, Anggota Dewan Gelar Anjangsana dan Ziarah
- Tampil Impresif, PSS Perpanjang Kontrak Hokky Caraka
- Dishub Gunungkidul Naikkan Tarif Sewa Los dan Kios di Terminal Semin
- DPRD dan Pemkot Jogja Anggarkan Rp80 Miliar untuk Program MBG, Namun Belum Dimulai
Advertisement
Advertisement