Advertisement
Pemkab Gunungkidul Bakal Maksimalkan Potensi Desa Wisata
Atraksi kelompok jatilan dari Sanggar Bende Jawa di Dusun Doga, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Sabtu (16/3/2019). - Istimewa/Dokumen Sanggar Bende Jawa
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pariwisata Gunungkidul menyebut pada tahun ini akan mengembangkan sektor pariwisata secara lebih merata. Meskipun pantai masih menjadi primadona bagi sebagian besar wisatawan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan desa wisata di berbagai wilayah terutama di desa wisata.
"Hampir 90 persen wisatawan yang datang ke Gunungkidul memang bertujuan mengunjungi pantai. Namun, kami berupaya agar desa-desa wisata dengan potensi unik masing-masing dapat bersaing dan menarik minat pengunjung," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windhu Wardhana, Minggu (12/1/2025).
Advertisement
Sebagai contoh, desa wisata Nglanggeran dengan potensi gunung api purba dan ekowisatannya telah berhasil menarik perhatian wisatawan. "Kami ingin desa-desa wisata lainnya, seperti Bendung dengan pertanian terintegrasi dan Tepus dengan kuliner serta kerajinan tangannya, juga dapat berkembang pesat," tambah Oneng.
Tentu saja salah satu tantangan utama dalam pengembangan desa wisata di Gunungkidul adalah sumber daya manusia (SDM). "Pelaku utama dalam desa wisata adalah warga desa itu sendiri. Mereka perlu memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi informasi dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman," katanya.
BACA JUGA: Gunungkidul Targetkan Kunjungan 3,5 Juta Wisatawan pada 2025
Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pariwisata Gunungkidul akan aktif mengadakan pelatihan bagi warga desa. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi SDM desa wisata sehingga mereka dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar pariwisata yang semakin kompetitif.
"Potensi alam dan daya tarik wisata di desa-desa ini tidak kalah menarik dengan destinasi wisata lainnya. Namun, membangun sebuah desa wisata yang sukses membutuhkan waktu yang cukup lama. Nglanggeran, misalnya, telah dirintis sejak tahun 2013 dan baru saat ini mulai dikenal luas," jelasnya.
Windhu berharap ke depan akan terjadi pemerataan kunjungan wisatawan tidak hanya di kawasan pantai, tetapi juga di desa-desa wisata lainnya. Dengan demikian, sektor pariwisata di Gunungkidul dapat tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
"Kami ingin wisatawan dapat merasakan pengalaman yang berbeda-beda saat berkunjung ke Gunungkidul. Mulai dari menikmati keindahan pantai, menjelajahi alam pegunungan, hingga merasakan keramahtamahan masyarakat desa," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Purbaya: Presiden Prabowo Berhasil Pulihkan Optimisme Publik
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KA Bandara Jogja, Senin 27 Oktober 2025
- Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Senin 27 Okt 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Ringan, Senin 27 Okt 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Senin 27 Okt 2025
- Belasan Pelajar Gunungkidul Akan Bertanding di Popnas 2025 di Jakarta
Advertisement
Advertisement



