Advertisement

Kementan Minta Pemkab Sleman Kerja Sama dengan SPPG dalam Penyediaan Susu

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 16 Januari 2025 - 21:57 WIB
Maya Herawati
Kementan Minta Pemkab Sleman Kerja Sama dengan SPPG dalam Penyediaan Susu Susu sapi - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kementerian Pertanian (Kementan) minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk bekerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyediakan suplai susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Sintong HMT Hutasoit mengatakan Badan Gizi Nasional (BGN) mengarahkan agar daerah yang melaksanakan MBG dapat ikut membantu dalam penyediaan bahan baku.

Advertisement

“Bagi daerah yang dapat memproduksi susu sapi mustinya memberikan alokasi produksi susu ke program itu. Sleman kan punya produsen susu. Mustinya di sini wajib menyerap susu pternak untuk MBG,” kata Sintong ditemui di Boyong, Hargobinangun, Pakem, Kamis (16/1/2025).

Sintong mengaku kemampuan dalam negeri dalam memproduksi susu baru mencapai 20%. Sisanya 80% susu merupakan susu impor. Sebab itu, dia berharap ada peningkatan populasi yang berhilir pada peningkatan produksi susu dalam negeri.

“Kalau hanya mengandalkan produksi dalam negeri kan tidak tambah populasi. Jadi produksi susu sama saja,” katanya.

Sebab itu, kata dia Pemerintah Pusat sedang menarik investor masuk agar dapat beternak sapi perah di Indonesia pada umumnya dan Sleman, DIY pada khususnya. Populasi sapi perah di Indonesia saat ini mencapai sekitar 500.000 ekor.

Pemerintah menargetkan dapat mendatangkan 1 juta ekor sapi dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Dengan tambahan 1 juta ekor sapi, kebutuhan susu 90% dapat dipenuhi dari dalam negeri. Indonesia tidak perlu banyak mengimpor susu lagi.

“Pendatangan sapi ini bertahap dan sedang kami upayakan. Jadi dana pendatangan sapi bukan dari pemerintah. Skemanya investasi,” ucapnya.

BACA JUGA: Segera Hubungi Puskeswan Terdekat, Vaksin Gratis PMK di Bantul Sudah Diberikan

Sintong menambahkan Kementan sedang melakukan proses link and match dengan perusahaan. Kementan juga sedang mencari lahan yang potensial untuk dijadikan lokasi pengembangan sapi perah.

Dia berharap investor mau berinvestasi di DIY. Adapun Kabupaten Sleman menurut Sintong ekosistem peternakan sapi perah sudah berjalan. Ada proses on farm hingga pengolahan. Meski begitu, Pemkab Sleman perlu meningkatkan kapasitas pengolahan ini.

“Akhirnya Sleman bisa mendistribusikan bukan hanya untuk DIY tapi juga luar DIY. Kalau investasi tadi, secara business to business kami cari investor lokal dan luar yang kemudian mereka mau melakukan budi daya secara bersama-sama,” katanya.

Ketua Koperasi Pemasaran Boyong Sari Mulya, Wahyudi mengatakan rata-rata produksi susu sapi per bulan dari kelompok ternak yang berada di bawah koperasi mencapai 29.000 liter. Dengan begitu, dalam setahun, mereka dapat memproduksi 248.000 liter susu sapi.

“Kelompok ternak yang tergabung di Koperasi tiga saja di satu padukuhan. Peternaknya ada sekitar 60 peternak dengan populasi 300 sapi. Mayoritas sapi perah, lebih dari 200 ekor,” kata Wahyudi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puluhan Siswa di Sukoharjo Keracunan Menu MBG, Badan Gizi Nasional Ganti Menu

News
| Kamis, 16 Januari 2025, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement