Advertisement
Pemkab Bantul Genjot Pembangunan Infrastruktur Perdesaan untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul bakal menggenjot pembangunan infrastruktur di perdesaan untuk mengatasi persoalan kesejahteraan masyarakat.
Advertisement
Demikian disampaikan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Kapanewon Jetis, Selasa (4/2/2025).
Halim mengatakan Isu kesejahteraan seperti kemiskinan, pengangguran, dan belum optimalnya pengelolaan sumber daya yang dimiliki menjadi fokus utama pemerintah saat ini.
“Ini semua harus kita atasi dengan diantaranya menuntaskan infrastruktur ekonomi kita, maka mulai 2026 nanti kita akan lebih menggenjot infrastruktur perdesaan kita. Ini kita bereskan dulu," kata Halim dalam keterangannya dikutip dari laman resmi Pemkab Bantul.
Karena itu, ia meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan untuk mendata daerah-daerah yang mengalami krisis air.
BACA JUGA: Selama Januari 2025, Destinasi Wisata di Bantul Dikunjungi 232.802 Orang
Lebih lanjut Halim mengatakan Musrenbang menjadi wadah bagi masyarakat, pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Musrenbang RKPD yang mengambil tema "Penguatan Ekonomi Berbasis Sektor Unggulan Didukung SDM Berkualitas dan Infrastruktur Berkelanjutan" ."ini penting dalam rangka menjaring aspirasi dan masukan dari masyarakat guna memastikan pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan,"
Panewu Kapanewon Jetis, Anwar Nur Fahrudin,mengatakan Kapanewon Jetis memiliki sejumlah potensi besar untuk dikembangkan. Seperti pasar hewan dan bengkel andong Pandowo Limo yang ada di Kalurahan Patalan, wireless tourism dan sentra jamu di Kiringan, kawasan warga terpadu di Sumbergagung, batik nitik di Trimulyo serta Sesar Opak Bukit Mengger (SOBM).
Meski demikian, masih terdapat sejumlah masalah yang harus diselesaikan.
“Ada beberapa permasalahan yang saat ini belum terakomodir, seperti tindak lanjut pengembangan SOBM di Kalurahan Trimulyo, akses serta sarana dan prasarana yang mendukung wireless tourism di Kalurahan Canden, belum tersedianya ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan fasilitas wifi publik di Kapanewon Jetis, belum optimalnya unit usaha Bumkal, serta penyelesaian pembangunan komplek pendopo Kalurahan Sumberagung,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
- Lowongan Kerja PMI DIY: Ini Formasi dan Syarat Pendaftarannya
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
Advertisement
Advertisement