Advertisement
Upacara Adat dan Tradisi Budaya Sadranan Masjid Kagungan Dalem Sambisari Dipimpin Gus Muwafiq

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Upacara Adat dan Tradisi Budaya Sadranan Masjid Kagungan Dalem Sambisari kembali digelar tahun ini. Kental akan nilai budaya, Pemkab Sleman berkomitmen terus mendukung kegiatan budaya yang ada di Bumi Sembada.
Bertempat di halaman Masjid Kagungan Dalem Sambisari, upacara ini turut dihadiri oleh Gus Muwafiq, Staf Ahli Gubernur DIY, Didik Wardaya dan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharasa.
Advertisement
Pada momen tersebut Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan terselenggaranya upacara adat ini sebagai wujud nyata dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Jogja. Tak sekadar seremoni, upacara adat nyadran lanjut Danang syarat akan pengingat nilai-nilai lokal dan kental dengan nuansa guyup masyarakat.
"Tradisi upacara adat nyadran ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya nilai-nilai kearifan lokal dan kebersamaan dalam masyarakat" kata Danang pada Senin (24/2/2025).
BACA JUGA: Kirab Budaya dan Nyadran Jadi Ruang Menciptakan Kerukunan di Sleman
Melihatnya pentingnya upacara adat semacam ini, Danang menegaskan apabila Pemkab Sleman berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan budaya yang menjadi bagian dari kekayaan warisan daerah.
Selain prosesi adat, acara ini juga diisi dengan pengajian dan doa bersama yang dipimpin oleh Gus Muwafiq. Warga masyarakat yang hadir turut memanjatkan doa untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendoakan leluhur yang telah mendahului dilanjutkan dengan potong tumpeng dan Ziarah.
Acara ini diawali dengan kirab pusaka dan gunungan sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur serta ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prosesi ini juga menjadi bentuk pelestarian budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, diadakan pula sarasehan budaya yang membahas peran penting tradisi seperti Nyadran dalam mempererat hubungan sosial dan membangun kebersamaan. Diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga budaya lokal di tengah arus modernisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kejagung Ungkap Modus Oplos BBM dari Kasus Dugaan Korupsi di Pertamina
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Bukan Tanah Milik Pemkab Bantul, Penyebab SSA Susah Direnovasi oleh Kementerian PU
- Meski Sudah Lapor Polisi, SD di Karangmojo Gunungkidul Dibobol Maling Dua Kali dalam Rentang Seminggu
- Pemkab Bantul Masih Utang Sewa Tanah SSA Selama 1,5 Tahun, Segini Besarannya
- Satpol PP Jadi Garda Depan Tangani Sampah Liar di Jogja
- Sambut Ramadan, Warga Miliran Gelar Ruwahan dan Doa Lintas Agama
Advertisement
Advertisement