Advertisement
Pemkab Bantul Gunakan BTT Rp100 Juta Tangani Kerusakan di Tiga Lokasi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) senilai Rp100 juta untuk memperbaiki sejumlah kerusakan akibat bencana alam yang terjadi Senin (24/2/2025) sore.
Dana BTT tersebut akan dialokasikan untuk tiga titik yakni talud yang ambrol di bantaran Sungai Celeng, Wukirsari, Imogiri; jalan desa di Bojong, Wonolelo dan SD Dodokan, Jatimulyo, Dlingo.
Advertisement
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul Hermawan Setiaji mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dengan BPBD dan DPUPKP Bantul terkait kerusakan akibat bencana alam yang terjadi di awal pekan ini.
BACA JUGA: BLKK DIY Siap Siaga Awasi Keamanan Pangan dalam Program MBG Sekolah
Dari hasil rapat disimpulkan bahwa Pemkab Bantul akan menggunakan anggaran BTT senilai Rp100 juta untuk perbaikan di tiga titik, yakni talut yang ambrol di bantaran Sungai Celeng, Wukirsari, Imogiri; jalan desa di Bojong, Wonolelo, Pleret dan SD Dodokan, Jatimulyo, Dlingo.
Berdasarkan asesmen dan perhitungan dari BPBD Bantul, kata Hermawan, untuk talut yang ambrol di bantaran Sungai Celeng, Wukirsari, Imogiri dibutuhkan anggaran senilai Rp40 juta. Sedangkan untuk perbaikan jalan desa di Bojong, Wonolelo, Pleret yang putus dibutuhkan anggaran senilai Rp50 juta.
"Sementara untuk yang di SD Dodokan, Jatimulyo, Dlingo estimasi kebutuhan sekitar Rp10 juta," terang Hermawan, Rabu (26/2/2025).
Menurut Hermawan, hitungan anggaran BTT senilai Rp100 juta untuk perbaikan di tiga titik tersebut masih sebatas hitungan kasar.
Sebab, setelah rapat yang digelar di kantor BPBD Bantul, Rabu (26/2/2025), pihak DPUPKP Bantul akan melakukan perhitungan ulang dan melakukan perbaikan di tiga titik yang saat ini dinilai penting untuk segera dilakukan perbaikan.
"Soalnya apabila tidak segera ditangani dengan anggaran BTT nanti tidak keburu ditangani," tandas Hermawan.
Sekretaris BPBD Bantul Ribut Bimo Haryo Tejo mengungkapkan, akibat bencana metrologi pada Senin (24/2/2025) ada sebanyak 27 unit rumah rusak, 66 pohon berdiameter besar tumbang hingga mengganggu akses jalan dan termasuk jaringan listrik di 18 titik.
Dari jumlah tersebut, Ribut menyatakan berdasarkan asesmen dan perhitungan yang dilakukan oleh BPBD Bantul, ada tiga titik yang harus segera dilakukan perbaikan.
"Tiga titik itu talut yang ambrol di bantaran Sungai Celeng, Wukirsari, Imogiri; jalan desa di Bojong, Wonolelo, Pleret dan SD Dodokan, Jatimulyo, Dlingo. Berapa besaran kebutuhannya, semua sudah kami sampaikan kepada pak Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bantul dan rencananya memang diperbaiki dengan anggaran BTT," ucap Ribut.
Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta menyatakan, pemkab akan memasang bronjong berupa anyaman kawat baja yang diisi batu sebagai penanganan sementara untuk talud bantaran Sunggai Celeng yang longsor.
Di mana, bronjong yang berfungsi untuk menahan sementara tanggul yang tersisa di tebing sungai tersebut sangat dibutuhkan agar longsoran tidak semakin meluas, mengingat di tepi sungai terdapat tempat ibadah yang keberadaannya terancam. "Yang penting bisa menahan sementara," katanya.
Lurah Wukirsari Susilo Hapsoro berharap agar talud Sungai Celeng yang longsor segera ditangani. Sebab, keberadaan talud yang longsor mengancam bangunan masjid maupun jembatan yang ada di selatan lokasi longsor. "Oleh karena itu, kami berharap segera ada penanganan," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wagub DKI Jakarta Rano Karno Pastikan Berangkat Malam Ini untuk Ikut Retreat di Magelang
Advertisement

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali
Advertisement
Berita Populer
- Antisipasi Kepadatan Saat Lebaran, Dishub DIY Fokus Arus Lalu Lintas di Kalasan
- Menjaga Daya Beli Warga, Pemkab Kulonprogo Jadwalkan Pasar Murah 14 Kali
- Tanggul Sungai Celeng Longsor, Kini Dipasang Bronjong untuk Penanganan Sementara
- Operasi Keselamatan Progo 2025, Ratusan Pengendara Kena Tilang
- Kasus Keracunan di Tempel Sleman, Polisi Temukan Formalin pada Sampel Makanan
Advertisement
Advertisement