Advertisement

Saluran Outlet Embung Lemahbang Gayamharjo Hancur, Satu Rumah Terancam Ambrol

Andreas Yuda Pramono
Senin, 10 Maret 2025 - 16:47 WIB
Jumali
Saluran Outlet Embung Lemahbang Gayamharjo Hancur, Satu Rumah Terancam Ambrol Ilustrasi drainase - Ist/WSBT

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Saluran outlet atau saluran pengeluaran Embung Lemahbang di Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Sleman hancur. Hancurnya outlet tersebut menyebabkan air tidak dapat mengalir sesuai alurnya dan justru menabrak dinding batuan yang menjadi talut. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, satu rumah yang berada di bagian atas talut tersebut terancam ambrol.

Lurah Gayamharjo, Parwoko, mengaku khawatir air dari saluran outlet tersebut menggerus dinding batuan di sekitarnya dan menyebabkan longsor, sehingga mengancam satu rumah yang berada di bagian atas.

Advertisement

“Arah saluran pengeluaran air itu nanti ke sungai besar di sekitaran Piyungan itu. Kalau dinding itu bukan batu sudah hancur dari dulu itu. Rumahnya itu dekat sekali, sebelahnya. Kurang dari sepuluh meter,” kata Parwoko dihubungi, Senin (10/3/2025).

BACA JUGA: Perlu Rehabilitasi Embung Serut

Sementara, ditemui di kantornya, Ketua Tim Kerja Rehabilitasi dan Pegendalian Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Arif Haryanto, mengaku umur struktur outlet yang sudah tua menyebabkan penurunan kualitas dan rentan hancur. Selain itu, debit embung yang besar menambah beban saluran outlet.

Saluran ini, kata dia memang sudah hancur atau pasangan struktur outlet terpisah-pisah. Adapun kondisi struktur embung justru tidak mengalami masalah.

“Embung itu kan ada pintu yang secara rutin harus dibuka. Kalau melebihi daya tampung kan bisa meluap. Mungkin sempat tidak terkontrol debit air dan menyebabkan saluran outlet rusak,” kata Arif.

 Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPKP Sleman, Ari Triyono, mengatakan segera memperbaiki atau rehab saluran outlet tersebut agar air dapat mengalir sesuai alur pengeluarannya. Dengan begitu, air tidak akan menggerus dinding/ talut di sekitarnya.

Anggaran yang diperlukan guna melakukan rehabilitasi tersebut, kata dia kurang dari Rp200 juta. Pengadaan dilakukan secara langsung tanpat tender. Paling tidak, pelaksanaan perbaikan outlet mulai Juli 2025.

 “Kami memertimbangkan curah hujan juga. Kalau masuk musim kemarau pembangunan menjadi lebih efektif-efisien,” kata Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bareskrim Sebut Direktur Persiba Bandar Narkoba Kalimantan Timur

News
| Senin, 10 Maret 2025, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement