Advertisement

Harga Kelapa di Kulonprogo Melonjak, Dinas Perdagangan Ungkap Penyebabnya

Yosef Leon
Rabu, 23 April 2025 - 14:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Harga Kelapa di Kulonprogo Melonjak, Dinas Perdagangan Ungkap Penyebabnya Santan kelapa - Shopee

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Perdagangan Kulonpogo mengatakan, harga kelapa di wilayahnya memang tengah mengalami kenaikan yang signifikan beberapa waktu belakangan. Di sejumlah pasar tradisional harga kelapa berkisar di angka Rp13.000 hingga Rp14.000 per buah.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan Kulonprogo, Endang Zulywanti mengungkapkan, harga tersebut naik hampir dua kali lipat dibanding harga normal yang biasanya hanya berkisar Rp7.000–Rp9.000 per buah.

Advertisement

BACA JUGA: Harga Kelapa Parut di Kulonprogo Tembus Rp17.000, Ibu Rumah Tangga Mengeluh

Menurut Endang, kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kondisi cuaca yang sempat didominasi hujan lebat pada bulan sebelumnya berdampak langsung pada proses pembungaan kelapa. "Banyak bunga kelapa yang berguguran sehingga produksi buahnya menurun drastis,” ujarnya, Rabu (23/4/2025).

Kedua, permintaan pasar yang melonjak menjelang bulan Ramadan juga turut menjadi pendorong kenaikan harga. Para petani cenderung memanen kelapa muda atau degan yang permintaannya meningkat tajam selama bulan puasa, terutama untuk memenuhi kebutuhan tempat-tempat wisata dan pasar luar daerah. 

“Degan memang harganya lebih tinggi dibanding kelapa tua, sehingga petani memilih menjual lebih awal,” tambah Endang.

Meskipun stok kelapa saat ini masih terbilang cukup, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo belum memiliki rencana untuk mendatangkan pasokan dari luar daerah. Menurut Endang, masyarakat di pedesaan masih memiliki akses informal untuk memenuhi kebutuhan kelapa, seperti meminta langsung kepada tetangga.

Sementara intervensi dari pemerintah masih difokuskan pada pendampingan petani oleh Dinas Pertanian. Pasca Lebaran, tren penjualan degan mulai menurun dan diharapkan akan berangsur normal beberapa waktu ke depan. 

Mengenai prediksi harga ke depan, Endang mengaku belum bisa memberikan kepastian. “Dinas Pertanian sendiri belum dapat memperkirakan kapan produksi kelapa akan kembali stabil,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Putusan Lepas Kasus Korupsi CPO, Kejaksaan Agung Menyita Ratusan Helm dari Advokat Ariyanto

News
| Rabu, 23 April 2025, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement