Advertisement
Indeks Ketimpangan Gender di DIY Terendah Kedua Nasional Setelah Jakarta

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY merilis Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2024. Secara nasional DIY menduduki peringkat kedua dengan IKG 0,163 dari DKI Jakarta 0,147.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan IKG tertinggi ada di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 0,579 sementara rata-rata nasional adalah 0,421.
Advertisement
"DIY sebesar 0,163 nomor 2 terendah setelah DKI Jakarta yang di posisi 0,147," kata Herum.
Dia menjelaskan untuk dimensi kesehatan reproduksi proporsi perempuan 15-49 tahun yang 2 tahun terakhir melahirkan anak lahir hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) sudah 0. Artinya semua yang melahirkan sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Kemudian proporsi perempuan 15-49 tahun yang melahirkan anak lahir hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20) ada 0,140 proporsinya dari total perempuan di usia tersebut.
Lalu persentase penduduk laki-laki dan perempuan 25 tahun ke atas dengan pendidikan SMA ke atas untuk laki-laki ada 53,72%, sisanya 48,98% adalah perempuan. Indikator selanjutnya pada persentase penduduk laki-laki dan perempuan di legislatif, laki-laki 83,64% dan perempuan 16,35%. Terakhir dimensi tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki 83,27% dan perempuan 66,59%.
"Berdasarkan perkembangan IKG mengalami kenaikan dari tahun lalu yang hanya 0,142 kita di posisi peringkat pertama nasional, tahun ini jadi 0,163 jadi peringkat kedua,"jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan jika dilihat dari dimensi perkembangan reproduksi MPHK20 mengalami kenaikan dari 0,130 jadi 0,140. Menurutnya hal ini bisa jadi disebabkan karena kenaikan pernikahan dini di DIY, atau terjadi perpindahan penduduk yang menikah di luar DIY di bawah 20 tahun atau melahirkan di bawah usia 20 tahun namun pindah ke DIY, sehingga tercatat dan terjadi kenaikan.
"Melahirkan tidak di fasilitas kesehatan konsisten 0," ucapnya.
Lalu untuk dimensi pasar tenaga kerja untuk perempuan justru mengalami kenaikan dari 64,75 menjadi 66,59. Ia menduga dimensi pemberdayaan yang menyebabkan posisi DIY turun jadi peringkat kedua, sebab anggota legislatif laki-laki meningkat dan perempuan menurun. Dari posisi 21,82% pada tahun 2024 turun jadi 16,36%.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk/PPPA DIY, Erlina Hidayati Sumardi mengatakan tahun lalu DIY IKG nya terendah, sekarang menjadi posisi kedua setelah DKI. Dilihat dari komponen indikator ada 2 yang melemah dibandingkan tahun sebelumnya. Pertama melahirkan dibawah usia 20 tahun, yang tadinya paling rendah sekarang jadi nomor 2.
Ia mengatakan mungkin ada angka-angka yang perlu jadi perhatian, seperti perpindahan penduduk ke DIY yang menikahnya di bawah usia 20 tahun. Akan tetapi menurutnya penyumbang tertinggi meningkatnya IKG adalah penurunan anggota legislatif perempuan.
"Dibanding yang 2023 atau Pemilu lalu menjadi 16,36% sebelumnya 20%. DKI mungkin lebih baik di perolehan Pileg tahun lalu sehingga anggota legislatif perempuan lebih baik. Lainnya kita sudah di posisi paling bagus nasional."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ditangkap Aparat, Adhiya Muzakki Rekrut 150 Buzzer untuk Bikin Narasi Negatif Kejagung di Medsos
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Tingkatkan Serapan Produk Lokal, Disperindag Sleman Gelar Gebyar Potensi Unggulan Daerah
- Pelaku Mafia Tanah dengan Korban Mbah Tupon dan Bryan Bayar BPHTB ke Pemkab Bantul
- Pemkab Bantul Fasilitasi Legalitas Koperasi Merah Putih di Wilayahnya
- Mafia Tanah di Kasus Bryan Bantul Lebih Ekstrem, Diduga Ada Pemalsuan Tanda Tangan
- Dugaan Kebocoran Soal ASPD Matematika di SMPN 10 Kota Jogja, Begini Pengakuan Kepala Sekolah
Advertisement