Advertisement
Kebutuhan Hewan Kurban Dipastikan Tercukupi, Kesehatan Hewan Terus Dipantau

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ketersediaan hewan kurban di DIY dipastikan mencukupi kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha 6 Juni 2025 mendatang. Dinas Pertanian dan Pangan DIY juga akan memantau kesehatan hewan kurban menjelang dan selama pelaksanaan pemotongan hewan kurban.
Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY yang juga sekretaris TPID DIY, Eling Priswanto, menjelaskan sejak pertengahan Mei 2025, TPID DIY telah melaksanakan pemantauan hewan kurban di kabupaten dan kota.
Advertisement
Di Bantul, TPID DIY memantau di dua peternakan. Ketersediaan hewan kurban mencukupi. Secara umum kondisi ternak dalam keadaan sehat karena pengawasan dan perawatan rutin dari dinas terkait. Dari kedua peternakan tersebut diketahui harga hewan kurban sapi jenis Sapi Bali berkisar Rp14 juta-Rp25 juta, sedangkan sapi peranakan ongole dan lainnya berkisar Rp25 juta-100 juta.
“Menjelang Idul Adha, biasanya permintaan hewan kurban akan meningkat, namun dipastikan aman karena mendapat pasokan dari daerah sekitar maupun dari luar DIY,” ujarnya dalam konferensi pers Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah, di Kepatihan, Senin (26/5/2025).
Di Kulonprogo, ketersediaan mencukupi kebutuhan. Hewan kurban berasal dari ternak dalam daerah maupun mendatangkan dari luar daerah seperti Jawa Tengah dan Madura. “Telah dilakukan pembinaan, pengawasan dan pelayanan guna memastikan kesehatan ternak,” katanya.
Terdapat kenaikan harga untuk jenis sapi Peranakan Ongole, namun penurunan harga untuk jenis Sapi Madura. Sapi peranakan ongole bersumber dari daerah Purworejo, Magelang, Kebumen dan Gunungkidul, seharga Rp20 juta-Rp35 juta. Sedangkan sapi Madura seharga Rp15 juta-Rp24 juta.
Untuk wilayah Sleman, Gunungkidul dan Kota Jogja ketersediaan hewan kurban juga mencukupi. “Secara umum pasokan ternak tersedia dan dapat mencukupi menjelang Idul Adha. Kondisi hewan sehat dan ketersediaan cukup dan harga relatif stabil. Harga ternak bervariasi tergantung daerah, bobot serta jenis ternak,” paparnya.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan DIY, Agung Ludiro, menuturkan beberapa hal yang dilakukan menjelang Idul Adha yakni sosialisasi dan bimtek pemotongan hewan kurban yang diintensifkan.
“Dengan saasaran panitia masjid, takmir, petugas teknis dan petugas bantuan dari universitas. Kami juga memanfaatkan rumah pemotongan hewan di DIY untuk pemotongan hewan kurban. Di DIY ada empat rumah pootng hewan milik pemerintah, semua kabupaten-kota ada kecuali Gunungkidul,” katanya.
Pemotongan hewan kurbandi DIY setiap tahun bertambah baik titik maupun jumlah pemotongannya. 2024 jumlah pemotongan hewan ada sebanyak 84.000 yang tersebar di sekitar 8.000 titik. Pada tahun ini, diperkirakan ada sekitar 780 titik penjualan dan sekitar 8.600 titik pemotongan hewan.
Di 8.600 titik itu, pihaknya menerjunkan 1.275 personel termasuk dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), mahasiswa Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, berkoordinasi dengan FKH dan petugas teknis lainnya untuk memantau kesehatan dan teknis pemotongan hewan kurban.
“Kami melakukan pengawasan lalu lintas ternak dan mitigasi risiko lalu lintas hewan pada peternakan, pasar hewan, check point atau pos lalu lintas ternak, tempat penampungan hewan dan pasar hewan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Lelang Barang Rampasan dari Koruptor, Ada Tanah, Rumah, hingga iPhone
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Iduladha, DKPP Bantul Gelar Bimtek Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban
- CHEMICFEST, Ajang Unjuk Kreativitas Seni Siswa SMK-SMTI Yogyakarta
- Refleksi 19 Tahun Gempa Bantul, Masih Menyisakan Luka, Upaya Mitigasi Diperkuat
- Maxride Belum Berizin, Pemda DIY Dorong Pengembangan Angkutan Massal
- Soal Kasus Mobil BMW Tabrak Mahasiswa UGM, DPR RI Minta Penanganan Harus Berpihak Keadilan
Advertisement