Advertisement

JIKF 2025 Libatkan Pelayang dari 6 Negara, Geliatkan Ekonomi Pantai Selatan

Media Digital
Jum'at, 25 Juli 2025 - 00:07 WIB
Abdul Hamied Razak
JIKF 2025 Libatkan Pelayang dari 6 Negara, Geliatkan Ekonomi Pantai Selatan Paniradya Pati Paniradya Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho (tengah) dan narasumber lainnya dalam Rembag Kaistimewan Jogja International Kite Festival 2025 di youtube Paniradya Kaistimewaan, Kamis (24/7/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

JOGJA—Jogja International Kite Festival (JIKF) 2025 akan digelar pada Sabtu-Minggu (26-27/7/2025), di Pantai Parangkusumo. Event ini mendatangkan pelayang dari berbagai negara dan akan menjadi pengungkit ekonomi DIY terutama daerah pantai selatan Bantul.
 
Ketua Panitia JIKF 2025, Anang Sarjiyanto, menjelaskan tahun ini ada enam negara selain Indonesia yang mengikuti event ini, meliputi Amerika, Slovenia, Slovakia, Korea Selatan, Malaysia dan Jerman. “Dengan semakin seringnya event internasional, harapannya JIKF semakin dikenal,” ujarnya saat acara dalam Rembag Kaistimewan ‘Jogja International Kite Festival 2025’ di youtube Paniradya Kaistimewan, Kamis (24/7/2025).
 
Tidak hanya lomba layang-layang, melalui event ini pihaknya juga mengenalkan budaya Jogja di kancah internasional. “Mengenalkan tradisi budaya yang kita miliki, potensi DIY, salah satunya dengan atraksi nyebar udik-udik dengan layang layang. Nanti ada persembahan labuhan sedekah laut,” paparnya.
 
Kabid Pengembangan Wisata Dinas Pariwisata DIY, Antarikso Trisno Bawono, menuturkan layang layang merupakan salah satu sarana masyarakat Indonesia untuk relaksasi. Di sisi lain, layang-layang adalah produk kebudayaan. 
 
“Kita berusaha mengemas produk kebudayaan dan sarana relaksasi itu menjadi suatu event yang cukup menarik bagi masyarakat luas. Kami gandeng komunitas pelayang dan penggiat usaha layang-layang supaya semakin memasyarakat,” katanya.
 
Melalui event ini, pihaknya ingin menghadirkan wisatawan lebih banyak lagi khususnya di Pantai selatan. “Kami ingin melindungi melestarikan kebudayaan kita. Layang-layang motif tradisonal Jogja itu ada dan perlu disebarluaskan,” paparnya.
 
Di samping itu pihaknya juga ingin menggiatkan aktivitas perekonian di sekitar lokasi penyelenggaraan. “UMKM bisa memasarkan produk lokal, kita ingin menjadikan gelaran tahun ini juga menjadi sarana mengedukasi. Kita harus bermain layang-layang secara aman, tidak boleh di rel, tiang, listrik dan sebagainya,” kata dia.
 
Pada pembukaan JIKF 2025 nanti akan ada gala dinner untuk tamu undangan sambil melihat atraksi penerbangan layang-layang dengan lampu di malam hari dan menikmati alunan musik reggae. JIKF 2025 juga menawarkan paket wisata bagi pengunjung untuk mendapat pengalaman lebih menarik.
 
“Kalau nonton saja gratis, tapi kalau mau mendapat pengalaman menarik bisa membeli paket wisata seharga Rp20.000, akan mendapat edukasi safe kiting, workshop menerbangkan layang-layang, foto dengan pelayang internasional dan fasilitas duduk di tenda,” ungkapnya.
 
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan salah satu andalan Jogja adalah pariwisata. “Bagaimana cara kita mendatangkan orang luar untuk ke Jogja dengan harapan tidak sekadar datang tapi juga meninggalkan sesuatu bagi warga daerah Jogja sehingga ada nilai ekonomi yang bisa didapat,” kata dia.
 
Maka JIKF menjadi salah satu upaya untuk mendatangkan kunjungan wisata tersebut yang terus dikembangkan. “Layang-layang tidak hanya dipelihara tapi dikembangkan. Sekarang tahun kesepuluh untuk penyelenggaraannya,” ungkapnya.
 
Event-event seperti JIKF menurutnya tidak saja menjadi program sekilas saja yang tidak memiliki dampak signifikan. “Padahal ketika keluar dari lokasi sangat sulit karena macet. Artinya ada ribuan orang yang berkumpul jadi satu di satu tempat. Harapannya mendongkrak PAD Bantul dan masayrakat sekitar,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terbaik dalam Tata Kelola Perusahaan, PGN Raih ASEAN Corporate Governance Conference & Awards 2025

News
| Sabtu, 26 Juli 2025, 02:57 WIB

Advertisement

alt

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia

Wisata
| Rabu, 23 Juli 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement