Advertisement
Uji Lab Bantah Nitrit Tinggi Picu Keracunan MBG di Sleman
Foto ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis, burger dan buah. Foto dibuat menggunakan Artificial Intelligence - AI.
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Hasil uji laboratorium menyatakan tudingan tingginya kadar nitrit sebagai penyebab kasus keracunan pangan pada menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman tidak terbukti. Sampel sayuran yang diuji menunjukkan kandungan nitrit berada di bawah ambang deteksi laboratorium.
Pengujian dilakukan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman terhadap komoditas kacang panjang dan buncis yang berasal dari lahan petani di Kapanewon Pakem dan Turi. Sampel diuji di laboratorium terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan parameter nitrat, nitrit, dan e-coli.
Advertisement
Hasil tersebut menegaskan bahwa praktik budidaya sayuran di Sleman telah sesuai standar good agricultural practices (GAP), sekaligus membantah klaim yang menyebut sektor pertanian lokal berkontribusi terhadap kasus keracunan MBG.
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman, Eko Sugianto Ngadirin, mengatakan pihaknya telah melakukan pengambilan sampel pada 30 November 2025 di Kapanewon Pakem dan Turi sebelum dikirim ke Eurofins Angler BioChemLab di Surabaya.
BACA JUGA
Diterima pada 2 Desember, sampel diuji sehari setelahnya dengan parameter uji nitrat, nitrit, dan e-coli dengan waktu lama pengujian tujuh hari kerja sejak uji dilakukan. Sampel tersebut antara lain sayuran kacang panjang dan kacang buncis.
Dari hasil pengambilan sampel dengan teknik pengambilan acak di kebun petani-petani Pakem dan Turi pada komoditas sayuran tanggal 30 November 2025 dan masuk uji lab 3 Desember dengan waktu analisis 5 – 9 Desember pada komoditas sayuran kacang panjang dan buncis di lab tersebut yang telah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), hasilnya baik.
“Dari hasil uji kadar nitrat pada sayuran kacang panjang 65,8 mg/ kg dan uji nitrit kurang dari 15 tidak terdeteksi,” kata Eko dihubungi, Selasa (16/12/2025).
Adapun dari hasil uji pada sayuran buncis dengan uji nitrat 141 mg/ kg dan uji nitrit kurang dari 15 juga tidak terdeteksi.
Aritnya hasil uji tersebut menerangkan bahwa praktik budidaya sayuran di Sleman sudah sesuai dengan penerapan standar operasional prosedur (SOP) good agricultural practices atau penerapan budidaya yang baik dan benar.
Wakil Ketua Satgas Percepatan Program MBG Pemkab Sleman, Agung Armawanta, mengatakan uji lab sampel kacang panjang dan buncis itu dilakukan untuk menjawab klaim bahwa sistem pertanian Sleman ikut berkontribusi dalam kasus keracunan pangan (kerpang) menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa waktu lalu.
“Jangan sampai kalau ada keracunan yang dituduh jadi penyebab malah Kabupaten Sleman. Kami tidak ingin berprasangka buruk, jadi kami buktikan,” kata Agung.
Agung menambahkan uji lab ini juga akan menjadi dasar bagi petani-petani di Bumi Sembada untuk ikut menjadi suplier bahan baku menu MBG. Saat ini, pihaknya masih membahas skema kerja sama dan alur agar pelaku UMKM bisa ikut mendapat manfaatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Wajib Kelola Sampah Organik di Kelurahan Mulai 2026
- Bantul Tuntaskan Proyek Jalan dan Normalisasi Drainase Sebelum 2026
- Bantul Perkuat Asistensi Keuangan Kalurahan Pasca Kasus Wonokromo
- Event Nasional Menahan Laju Penurunan Wisatawan Sleman 2025
- Perkuat Angka Harapan Hidup, Sekolah Lansia di Jogja Ditambah
Advertisement
Advertisement




