Advertisement

Libur Nataru, DPRD DIY Ingatkan Pedagang Jaga Harga

Ariq Fajar Hidayat
Jum'at, 19 Desember 2025 - 13:07 WIB
Jumali
Libur Nataru, DPRD DIY Ingatkan Pedagang Jaga Harga Ketua DPRD DIY, Nuryadi - Instagram

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA —Ketua DPRD DIY Nuryadi menegaskan pentingnya harga wajar dan pelayanan ramah demi menjaga kepercayaan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini menyusul perkiraan lonjakan kunjungan wisatawan yang akan meningkat tajam di wilayah tersebut.

Libur panjang Nataru dinilai selalu menjadi momentum kedatangan masyarakat dari berbagai daerah ke Jogja. Kondisi ini dipandang sebagai peluang ekonomi besar, namun Nuryadi menekankan bahwa hal tersebut harus diimbangi dengan sikap adil dan ramah dari masyarakat sebagai tuan rumah.

Advertisement

“Sebagai tuan rumah kita harus bisa menerima dengan baik. Momentum masyarakat datang ke Yogyakarta ini bukan sekadar berkunjung, tapi juga berbelanja dan mungkin menginap. Dari situ masyarakat bisa mencari rezeki dengan cara yang wajar,” ujar Nuryadi, Jumat (19/12/2025).

Jaga Citra Pariwisata dengan Daftar Harga Transparan
Nuryadi menegaskan bahwa praktik nuthuk harga berisiko besar merusak citra DIY sebagai destinasi wisata unggulan. Wisatawan akan memberikan penilaian berdasarkan pengalaman menyeluruh, termasuk soal kesesuaian harga dan kualitas pelayanan.

“Kalau berdagang sebaiknya pakai daftar harga dan tidak memasang harga di atas kewajaran. Supaya mereka tidak kapok datang ke Yogyakarta. Fair itu penting agar citra kota tetap baik,” tegasnya.

Ia menambahkan, karena DIY tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, sektor pariwisata menjadi tumpuan ekonomi utama. Oleh karena itu, kesiapan masyarakat dalam menyambut tamu menjadi faktor penentu keberlanjutan ekonomi daerah.

Nuryadi juga mendorong agar wisatawan tidak hanya sekadar singgah, tetapi dapat tinggal lebih lama di DIY. Dengan durasi menginap yang lebih panjang, dampak ekonomi diharapkan bisa dirasakan lebih luas, terutama oleh para pelaku UMKM.

“Dengan tol yang sudah dibuka hingga Prambanan, akses ke Yogyakarta semakin mudah. Ini membuka peluang besar wisatawan datang dan bertahan lebih lama. Dampaknya tentu pada PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

Terkait kepadatan di kawasan ikonik seperti Malioboro, Nuryadi mengajak warga lokal untuk memberi ruang bagi wisatawan. Sikap toleransi ini dinilai sebagai perwujudan karakter warga Jogja yang ramah.

Kebersihan dan Sinergi Pengelolaan Sampah
Selain persoalan harga dan keramahan, aspek kebersihan lingkungan menjadi poin krusial. Nuryadi menekankan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi tanggung jawab bersama antara pedagang, pelaku wisata, dan pemerintah daerah.

“Kebersihan itu menjadi cerita tersendiri bagi wisatawan. Kalau kita bersih, ramah, dan harganya wajar, itu akan membekas. Semua pihak harus saling bertanggung jawab menjaga citra Yogyakarta,” imbuhnya.

Ia optimistis lonjakan kunjungan selama Nataru akan mendongkrak pendapatan daerah. Namun, hal itu hanya bisa terwujud jika masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah bersinergi menjaga kenyamanan serta reputasi DIY di mata wisatawan nasional maupun mancanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Tikus Masuk Kabin, Penerbangan KLM Terpaksa Dibatalkan

Tikus Masuk Kabin, Penerbangan KLM Terpaksa Dibatalkan

News
| Jum'at, 19 Desember 2025, 15:27 WIB

Advertisement

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

Wisata
| Rabu, 17 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement