Advertisement
Libur Nataru, Puskesmas Rawat Inap Bantul Siaga 24 Jam
Dinkes Bantul memberikan keterangan terkait kesiapan layanan kesehatan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Selasa (23/12/2025). - Harian Jogja/Kiki Luqman,
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul memastikan kesiapan layanan kesehatan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 dengan mengoperasikan penuh puskesmas rawat inap selama 24 jam.
Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiyantara menjelaskan, pengaturan operasional puskesmas disesuaikan dengan jenis layanan yang tersedia. Puskesmas yang tidak memiliki fasilitas rawat inap akan tutup sementara pada hari libur nasional Natal, 25 Desember 2025, namun kembali beroperasi keesokan harinya.
Advertisement
“Di tanggal merah itu yang non-rawat inap tutup, tetapi yang rawat inap tetap buka selama 24 jam. Kemudian pada tanggal 26 Desember atau cuti bersama, semua puskesmas tetap memberikan layanan seperti biasa,” ujar Agus, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, kebijakan tersebut bertujuan memastikan masyarakat tetap memperoleh akses layanan kesehatan, terutama untuk penanganan kasus-kasus kedaruratan yang berpotensi meningkat selama libur panjang akhir tahun.
BACA JUGA
Selain itu, Dinkes Bantul juga menyiagakan tenaga kesehatan di sejumlah titik strategis yang diperkirakan memiliki mobilitas masyarakat tinggi. Penempatan petugas dilakukan melalui kerja sama lintas instansi di beberapa pos pelayanan.
“Yang pertama nanti ada di Pos Druwo, kemudian yang kedua di Pos Polairud Polda DIY di Pantai Parangtritis. Nanti juga kami siapkan kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang ada di sana,” jelasnya.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi potensi kecelakaan lalu lintas maupun gangguan kesehatan lainnya, khususnya di kawasan wisata pantai yang diprediksi ramai pengunjung selama periode Nataru.
Tak hanya itu, Dinkes Bantul juga memberikan perhatian khusus terhadap potensi kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Seluruh rumah sakit dan puskesmas diminta meningkatkan kesiapsiagaan tenaga medis, termasuk menyiagakan dokter spesialis.
“Kami mengimbau rumah sakit dan puskesmas untuk mempersiapkan tenaga medis, khususnya dokter Obstetri dan Ginekologi (Obsgin) serta dokter anak, agar siap menangani kasus kegawatdaruratan maternal,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




