Advertisement
BPBD Bantul: 147 Pohon Tumbang Dievakuasi
Kantor BPBD Bantul. - Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul memastikan seluruh dampak cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah Bantul telah tertangani, termasuk evakuasi 147 pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Mujahid Amrudin, menyampaikan bahwa tim gabungan telah bekerja ekstra untuk melakukan evakuasi dan pembersihan wilayah terdampak hingga Minggu (28/12/2025).
Advertisement
Berdasarkan data BPBD, total kejadian pohon tumbang akibat cuaca ekstrem mencapai 147 titik. Mujahid menegaskan bahwa seluruh material pohon yang sempat menghalangi akses jalan maupun menimpa bangunan telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.
“Pohon tumbang itu ada 147 titik besar dan semuanya sampai siang ini sudah dievakuasi. Jadi, seluruh titik tersebut sudah berhasil ditangani dengan baik,” ujar Mujahid, Minggu (28/12/2025).
BACA JUGA
Banjir di Wilayah Selatan Bantul Mulai Surut
Selain angin kencang, curah hujan yang tinggi juga sempat menyebabkan genangan air dan banjir di wilayah selatan Bantul, khususnya di Kapanewon Sanden dan sekitarnya. Namun, Mujahid memastikan kondisi saat ini telah kembali normal.
“Hampir seluruh wilayah selatan, terutama Sanden, sempat tergenang. Namun, pagi tadi air sudah surut. Laporan terakhir pukul 12.00 WIB, wilayah terdampak di selatan sudah surut total,” ungkapnya.
Longsor di Selopamioro dan Jembatan Kretek Ditutup Total
BPBD juga mencatat adanya kerusakan infrastruktur akibat tanah longsor dan jalan ambles di beberapa lokasi strategis:
- Selopamioro: 3 titik tanah longsor dan jalan ambles.
- Nglorong: 2 titik jalan ambles.
- Bawuran: 1 titik terdampak.
- Kretek: 1 jembatan mengalami kerusakan serius pada bagian pondasi.
Khusus untuk jembatan di wilayah Kretek, petugas telah melakukan penutupan akses secara total demi keselamatan pengguna jalan. “Pondasi jembatan di Kretek ambles dan sudah kami tutup total karena sangat membahayakan masyarakat,” jelas Mujahid.
Pengalihan Arus dan Imbauan Kewaspadaan
Penutupan akses juga diberlakukan di beberapa jalur rawan longsor lainnya. Di wilayah Selopamioro, akses jalan tertentu kini dibatasi hanya untuk kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat dilarang melintas mengingat kondisi tanah di pinggir sungai masih labil dan berisiko terjadi longsor susulan.
Mujahid menambahkan, hingga Minggu siang, seluruh wilayah terdampak sudah dalam kondisi terkendali. Penanganan darurat secara fisik pun telah dimulai oleh BPBD bersama instansi terkait.
“Wilayah terdampak sampai siang ini sudah terkendali. Untuk pekerjaan penanganan darurat fisik juga sudah mulai dilakukan di lapangan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




